Begini Suasana, Berbuka Puasa di Masjid Nabawi

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Hari pertama berbuka puasa di Madinah kami tidak mampu melewatkan begitu saja kesempatan menikmati acara buka puasa di masjid tempat makam Nabi Muhammad saw tersebut. Berbuka puasa bagi orang Indonesia di Masjid Nabawi Madinah merupakan saat yang ditunggu-tunggu.

Hari kian rembang petang, ketika kami menuju Masjid Nabawi. Baru saja kaki melangkah di halaman masjid sejumlah pria berlarian menjemput dan menarik kami dan minta mengikutinya ke dalam masjid. Saya sempat bingung pada awalnya. Mau diapakan kami ini ditarik-tarik.

Tiba di dalam masjid, baru persoalannya jelas. Begitu tiba di pintu masjid, ada lagi laki-laki yang akan menarik tangan kami. Mereka membawa orang yang sudah “dibekuk”-nya itu ke hamparan plastik panjang dan di depannya sudah tersaji kurmi matang dan segelas air minum. Ternyata mereka yang menarik-narik jamaah untuk berbuka puasa di tempatnya itu adalah rata-rata orang Indonesia.

Kami duduk berhadapan dengan jamaah lain, menghadapi hidangan masing-masing, terdiri atas beberapa biji buah kurma yang matang berwarna kuning dan air zamzam yang terisi di beberapa gelas plastik yang berjejer. Setiap orang berdoa sembari menunggu saat buka puasa tiba. Begitu tiba saat berbuka puasa, tangan-tangan lincah itu bagaikan dikomando menyambar pembatal puasa yang mereka pilih. Ada yang memilih air zamzam, dan ada pula yang memilih buah kurma matang, Terserah setiap orang.

Inilah untuk pertama kali saya berbuka puasa di Masjid Nabawi dengan sajian kurma matang dan segelas air zamzam. Ternyata berbuka dengan kurma matang (mangkal) enaknya luar biasa yang tentu saja tidak ditemukan di tanah air.

Kurma matang ini banyak ditemukan dan dijajakan di Masjid Quba. Ketika menunaikan umrah tahun 2017 saya membeli beberapa kilogram kurma tersebut untuk dibawa ke Indonesia. Saya menyimpan di dalam kopor dan diberi plastik. Sebagian saya cicipi selagi di Madinah.

Baca juga :  Hari Nyepi, Adiwana Hotels & Resorts Tawarkan Paket Menginap Menikmati Suasana Hening

Tiba di tanah air, kurma-kurma tersebut sudah jadi “pisang epek” semua, tertindis barang lain saat dalam penerbangan pulang. Rasa kurma matang yang saya nikmati di Masjid Nabawi lenyap sama sekali. Bahkan, sudah tidak bisa lagi dimakan.

Usai menunaikan Ramadan di Madinah, kami melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Mekkah. Kami terpaksa singgah berbuka puasa di salah satu warung di luar kota Mekkah karena waktu berbuka sudah tiba sekaligus menikmati udara petang di padang pasar. Pada kesempatan inilah saya menyaksikan pemandangan langit yang bersih tanpa awan secuil pun di angkasa di luar Kota Mekkah.

“Pantas saja orang Arab tidak perlu repot-repot mengeker dan meneropong hilal untuk menentukan awal Ramadan seperti di Indonesia,” saya menggumam.

Di Indonesia, orang harus datang ke tepi pantai, ke atas gunung atau gedung tinggi untuk meneropong “si hilal” itu. Anehnya, yang menerepong adalah mereka yang rata-rata sudah sepuh dengan pemandangan yang harus dibantu kacamata, terkecuali petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menggunakan alat-alat teropong canggih. Saya hanya melihat langit (angkasa) biru di atas sana dengan bintang-bintang yang baru saja mulai bersinar menyambut malam. (***)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Peringatan HUT RI KE 80 di Rammang-Rammang: Menikmati Keindahan Alam dan Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

PEDOMANRAKYAT, MAROS.- Rammang-Rammang adalah sebuah kawasan hutan mangrove yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kawasan ini dikenal...

Dari Dermaga 1, ke Rammang – Rammang: Menikmati Keindahan Alam Hutan Mangrove

PEDOMANRAKYAT, MAROS - Katanya, perjalanan dari Dermaga 1 dengan perahu menuju Rammang - Rammang adalah sebuah pengalaman yang...

Aliyah Mustika Ilham Hadiri Selangor Tourism Industry Awards 2025, Perkuat Kerja Sama Pariwisata

PEDOMAN RAKYAT, SELANGOR - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, baru-baru ini menghadiri ajang bergengsi Selangor Tourism...

Gerak Jalan Santai di Pulau Samalona, Menikmati Keindahan Alam dan Kesehatan

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Wisata Makassar tak hanya sebatas Pantai Losari. Masih banyak tempat lainnya yang menyimpan segudang potensi...