Oleh : H Rukman Nawawi
NAJIS dapat diindikasikan karena masih adanya sisa-sisa hadats kecil maupun hadats besar yang masih menempel di anggota tubuh meskipun sudah berwudhu. Hal ini disampaikan pada ceramah subuh Gurutta Ramdanil Ambo Tuo. S.Pd.I di Masjid Jami’atul Khaeriyah Siwa, Kabupaten Wajo, Sulsel, Senin 18 April 2022.
Buang air merupakan salah satu kegiatan manusia sehari-hari. Mengenai ini, Islam telah mengajarkan umatnya adab-adab ketika buang air, dengan mencari tempat yang sepi dan jauh dari penglihatan orang. Karena, ketika Nabi Muhammad hendak buang air, beliau pergi hingga tidak dilihat siapapun.
Menurut Ramdanil Ambo Tuo bahwa salah satu penyebab masih adanya sisa-sisa hadats kecil seperti sisa air kencing di tubuh adalah proses buang air kecil atau besar yang tidak tuntas.
Hal ini disebabkan oleh posisi kencing yang tidak sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Dalam islam kencing sambil berdiri dilarang oleh Rasulullah SAW. Dengan begitu, jangan anggap sepele hal tersebut, jika anda tak ingin wudhu anda bisa batal bahkan terjangkit penyakit.
Bahkan Ramdanil Ambo Tuo Memceritakan bahwa sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing.
Dalam hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda : Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar hal itu diceritakan Ramdanil Ambo Tuo.
Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua.
Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda : Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering.
Demikian hikmahnya Rasulullah SAW, melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku’ dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar akibat dari kencing berdiri yang tidak tuntas keluar.
Hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.
Sehingga Nabi Muhammad SAW sering mengingatkan dalam sabdanya : “Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing.” (***)