Shalat di Masjid Tertinggi di Manado

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT.MANADO---Masjid Nurul Hijrah kecil saja. Ukurannya hanya 10 x 15 m dan dibangun dua lantai. Meski demikian, rumah ibadah itu tertinggi di Manado. Masjid tersebut berada di atas puncak gugusan pegunungan Wenang. Hanya sekitar 600 m dari Kantor Walikota kalau ditarik garis lurus.

[caption id="attachment_12116" align="alignnone" width="300"] Suasana Manado di waktu malam. Gambar dijepret dari Masjid Nurul Hijrah. (foto:pedomanrakyat.co.id)[/caption]

Tidak ada yang pernah ukur berapa tinggi gunung itu dari permukaan laut. Tapi kalau kita berdiri di pelataran masjid, Masjid Raya Ahmad Yani dengan menara sekitar 30 m, seakan rata dengan tanah dilihat dari Masjid Nurul Hijrah, maksudnya tanah di kaki gunung Wenang. Begitupun dengan hotel bintang lima di sekitar pantai.

Semuanya kalah tinggi. Naik ke puncak jalannya beraspal mulus. Namun pengendara harus super waspada. Sisi kiri jurang dalam.

Mendekati puncak jalan sempit walau di sisi kiri kanan rumah penduduk. Di puncak itu pula ada gedung tua yang tidak terawat, bekas kantor pemerintah untuk pendidikan Pancasila (BP7).

Di kaki gunung sebelah utara ada terminal angkutan darat. Di depan ( barat ) Jln. Martadina yang juga jadi pusat bisnis. Selatan pusat kota dimana walikota berkantor. Maka jadilah gunung itu sebagai jantung kota Manado.

Saya dua kali tarawih di masjid itu, malam ke-26 dan 28. Tarawihnya 20 rakaat, dipimpin.Sismono dan dua naib yang siap maju kalau sang imam lelah.

Seperti juga di masjid- masjid yang dikelola NU lainnya, zikir, salawat dan wirid sesudah azan amat panjang.

Sismono.yang memimpin dan diikuti jamaah yang semakin.maju ke depan. Sesudah witir pun, shalawat masih panjang. Maksudnya jamaah makin kurang.

Sebelum ke masjid saya dapat informasi masjid ini dibangun komunitas Jawa, ternyata warga Gorontalo juga banyak dan Bugis Makasar yang bermukim di puncak gunung wenang sebanyak 50-an rumah tangga.

Baca juga :  Kajari Minahasa Gelar Ekspos Perkara Restorative Justice Ke-5 Tahun 2024

Abd. Kadir dari Cokonuri Makasar dan Abd. Salam dari Selayar menyebutkan, di RW- nya ada juga warga, Soppeng, Jeneponto dan beberapa daerah Sulsel lainnya.

"Torang sudah jadi warga Manado. Anak cucu kita di sini," demikian Abd. Kadir yang lebih banyak ngomong Makassar. (H Yasmin Tendan).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kodam XIII/Merdeka Rayakan Maulid Nabi, Tanamkan Nilai Religius dalam Jiwa Prajurit

PEDOMANRAKYAT, MANADO – Kodam XIII/Merdeka menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabi’ul Awal 1447 H/2025 M di...

Yonif TP 824/Mo’e’a Tingkatkan Ketahanan Mental Prajurit Lewat Pembinaan Bintaljarahdam XIII/Merdeka

PEDOMANRAKYAT, GORONTALO – Sebagai upaya membentuk prajurit yang tangguh, berkarakter, serta berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dan keimanan, Yonif Teritorial...

Gubernur Sulawesi Utara Membuka Penerbangan Perdana Manado-Toraja

PEDOMANRAKYAT, TORAJA - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) memulai penerbangan perdana rute Manado-Toraja menggunakan maskapai Wings Air. Gubernur Sulut...

Peringati Idul Adha, Kejari Minahasa Sembelih 2 Ekor Sapi untuk Pegawai, THL dan Warga

PEDOMANRAKYAT, TONDANO - Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Minahasa menggelar penyembelihan...