PEDOMANRAKYAT, MAKALE – Belum tersedianya lahan parkir di obyek wisata (Obwis) hutan pinus Buntu Datu kini dipersoalkan lantaran dinilai mengganggu arus lalulintas, sebab kerap pengunjung memanfaatkan sisi kiri-kanan jalan untuk memarkir kendaraan sehingga ditengarai menyebabkan kemacetan arus lalulintas.
Kondisi dan fenomena yang terjadi di obwis hutan pinus Buntu Datu ini akhirnya membuat pihak pengelola angkat bicara.
Nedi Kristian, Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Lembang Buntu Datu mengatakan kepada media ini, Jumat (06/05/2022), belum tersedianya lahan parkir bagi pengunjung sudah dipikirkan pengelola mengenai solusinya.
“Benar untuk sementara parkir kendaraan pengunjung masih memanfaatkan pinggir jalan, namun belum sampai membuat macet total,” katanya.
Pengelola selama musim liburan menurunkan 3-5 orang mengatur parkir kendaraan pengunjung sehingga arus lalulintas tetap lancar.
“Kedepannya, pengelola akan menyiapkan lahan parkir yang memadai sebab kawasan hutan pinus masih luas. Hanya saja perlu mendapat restu dari KPH Saddang 1 Tana Toraja sebab pada prinsipnya pengelolaan perhutanan sosial tidak boleh merubah fungsi kawasan hutan,” terang Nedi.
Pengelola berjanji akan menyiapkan lokasi parkir, apalagi areal kawasan hutan pinus Buntu Datu masih luas. Memang terasa dihari libur pasca Idul Fitri lonjakan pengunjung sesaki hutan pinus sehingga cukup padat mencapai ribuan orang setiap hari.
Nedi tidak menimpali terasa perbaikan ekonomi warga setelah hutan pinus Buntu Datu dikelola Bumdes. “Hadirnya BUM Desa Buntu Datu berorientasi kepemilikan bersama pemerintah desa dan masyarakat, memberikan manfaat ekonomi secara luas,” ujar Nedi.