Apalagi program ini sangat sejalan dengan sebutan Kabupaten Sinjai yang dikenal sebagai Bumi Panrita Kitta atau tempat orang yang pandai menghafal Al Qur’an.
“Program mencetak Hafiz setiap desa yang digagas oleh Pak Bupati sangatlah bagus dan tentu kami dari Pemerintah Kecamatan sangat mendukung dan berharap program ini tetap berlanjut sebab para alumni dari program ini nantinya akan kembali ke desa dan tentu akan menjadi panutan serta imam di desa,” tandasnya.
Terkait hal ini Bupati ASA menyampaikan, program Panrita Kitta akan bersanding bersama program keumatan lainnya yakni melahirkan 20 hafiz tiap tahun yang sudah berjalan selama tiga tahun terakhir.
“Program ini lahir karena kami melihat program tahfiz yang sudah berjalan selama ini animo masyarakat sangat tinggi, banyak anak-anak kita yang ingin mengikuti program tahfiz ini tapi terbatas jumlahnya sehingga kami mencoba untuk bekerjasama dengan Pemerintah desa agar lebih banyak lagi generasi muda kita yang hafal Al Qur’an,” jelas Bupati.
Bahkan, lulusan Magister Monash University Melbourne Australia ini mengatakan, santri dari program tahfiz maupun program Panrita Kitta yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, Pemkab Sinjai kembali menanggung biaya kuliah melalui program beasiswa berprestasi yang disiapkan tiap tahun. (AaN)