“Program ini lahir karena kami melihat program tahfiz yang sudah berjalan selama ini animo masyarakat sangat tinggi, banyak anak-anak kita yang ingin mengikuti program tahfiz ini tapi terbatas jumlahnya sehingga kami mencoba untuk bekerjasama dengan Pemerintah desa agar lebih banyak lagi generasi muda kita yang hafal Al Qur’an,” jelas Bupati.
Bahkan, lulusan Magister Monash University Melbourne Australia ini mengatakan, santri dari program tahfiz maupun program Panrita Kitta yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, Pemkab Sinjai kembali menanggung biaya kuliah melalui program beasiswa berprestasi yang disiapkan tiap tahun. (AaN)