Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Setelah Sulaiman bin Ja’far menunaikan pekerjaan bersama salah seorang sahabatnya, Imam al- Ridha, Dia bergegas ingin pulang ke rumah karena hari sudah malam. Di tengah perjalanan, Imam al-Ridha mengajak Sulaiman mampir sejenak ke rumahnya, sekalian bermalam. Tawaran ini diterima oleh Sulaiman.
Setibanya di rumah al-Imam, Sulaiman mendapati para pembantunya sedang membangun suatu bangunan dari tanah dan kotoran binatang. Di antara mereka ada seorang lelaki berkulit hitam.
Al-Imam bertanya kepada pembantunya, “Siapa lelaki yang bersama kalian?”
Pembantunya menjawab, “Dia adalah seorang buruh yang kami pekerjakan di tempat ini.”
Setelah mendapat penjelasan dari pembantunya, al-Imam meminta, agar lelaki yang ikut membantu mereka ditentukan upah bekerjanya dan dibayar tepat waktu sesuai kesepakatan.