Kemudian, bagian keempat, Martabat dan Kehormatan Pemimpim Ujian Bagi Negeri. Bagian kelima, Ideologi dan Nasib Demokrasi, bagian keenam Kursi dan Korupsi Dunia Politik, bagian ketujuh, Belajar dari Masa Lalu.
Peserta bedah buku ini yakni para Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulsel, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, para ortom Muhammadiyah se-Sulsel serta para civitas akademika Unismuh Makassar.
Menurut Andis, salah satu kehebatan Prof Haedar adalah kemampuannya memberikan analisis jernih dan tajam terhadap berbagai persoalan bangsa dengan pendekatan sosiologi.
“Berbagai refleksi kritis beliau pernah dituangkan di Koran Harian Republika. Kumpulan refleksi tersebut sayang kalau terserak begitu saja, makanya diterbitkan oleh Republika bekerjasama dengan Suara Muhammadiyah,” ujar Andis, yang juga dikenal sebagai penulis buku produktif ini.
Wakil Rektor II Unismuh ini menilai buku itu tepat dibaca oleh para pemimpin bangsa, baik pada level nasional dan lokal, sehingga dapat memandu arah kebijakan dan pembangunan yang sesuai dengan ideologi bangsa.
Besok pada hari kedua kunjungan Prof. Haedar, Senin (16/05/2022), agenda yang akan diikuti yakni Pencanangan Gedung Fakultas Kedokteran Unismuh, Peresmian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar, Rapat Koordinasi Pimpinan Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Sulsel, serta Syawalan (Silaturahim Idul Fitri) Keluarga Besar Muhammadiyah Sulsel. (*/yahya)