“Meskipun di Toraja sudah banyak kerajinan bambu hanya saja pemasarannya lemah. Fenomena Ini juga perlu dirubah menjadi masyarakat digital. Melalui dukungan BUMN Telkom, Perbankan, dan PLN, persoalan pengrajin di lapangan ada solusi penyelesaiannya melalui kunjungan langsung menyaksikan kendala dihadapi,” ujar Theo.
“Daerah pariwisata Toraja penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim, mengingat jarak relatif lebih dekat, jangan sampai masyarakat jadi penonton. Impian kami Pak Erik Tohir ingat Toraja. Kami berharap melalui Bapak Arya impian itu terwujud. Mohon ijin Pak Arya, kami akan kunjungi kantor bapak, tapi lebih dulu mengidentifikasi apa yang akan kami bawa ke sana. Tolong pesan untuk Pak Menteri salam dari masyarakat Toraja,” tutup Theo.
Sebelumnya Arya Sinulingga tidak menampik kalau pihaknya tengah berkeliling Indonesia untuk mencari apa keluhan penggiat UMKM dan apa yang bisa dibantukan.
Menurut Arya permintaan bantuan berlaku untuk kolektif atau berkelompok bukan secara individu. “Kami bisa bantu bahan baku benang, bisa beli disini nanti dengan harga grosir,” katanya.
Arya janji bulan Juni 2022 akan dikukan pelatihan go online para pelaku UMKM. Tak terkecuali di Tana Toraja sebab BUMN menargetkan sebanyak 30 ribu peserta pelaku UMKM. Semua produk bisa masuk, dan gratis.
Arya juga meminta Pemkab Tana Toraja segera identifikasi keluarga prasejahtera agar bisa mendapat bantuan melalui program pembinaan ekonomi dari BUMN. Ia menyebut dari target 20 ribu baru 1.300 orang di Tana Toraja mendapat bantuan program prasejahtera.
“Majukan UMKM Tana Toraja menuju go online, dan jadikan rumah BUMN menjadi rumah UMKM,” tutup Arya. (ainul)