Pengusaha Asal India Jajaki Investasi Sutra dan Gula Semut di Sidrap

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

“Untuk tahap pertama ini diawali di Sidrap, Soppeng, Wajo dan Enrekang. Mengembalikan kejayaan ini butuh waktu dan proses, butuh mekanisasi. Dia berharap, kedatangan Thirupati, akan mendorong upaya pengembalian kejayaan sutra di Sulsel,” kata Ahmad Akil.

Awalnya pengusaha asal India itu konsultan, lalu masuk UNESCO, kemudian jadi pengusaha, punya banyak link di

berbagai negara. Pengalaman yang dimilikinya dapat merubah mindset kita untuk prodktif mengelola sutra kembali,” urai Ahmadi.

“Beliau juga tertarik potensi khas daerah di Sulsel. Makanya kesempatan ini sangat baik untuk promosikan gula semut Kabupaten Sidrap,” kunci Ahmadi Akil.

Terpisah, Mantan General Manager PT Kokon Sutra Sulawesi (PT KSS) Fajar Group Risal Bakri apresiasi kedatangan Thirupathi asal India Di Kabupten Sidrap untuk mengembalikan kejayaan Sutra di Bumi Nene Mallomo Sidrap. Ini harus disambut baik, karena ”Surga” asalnya dari India menyusul Cina.

Dijelaskan Risal Bakri, di Sidrap ada kecamatan potensial pengembangan Sutra. Diantaranya, Desa Wanio Kec. Panca Lautang, Lawawoi Kec. Watang Pulu dan Kulo Kec. Kulo.

Lanjut Risal Bakri, namun di balik itu, Kualitas Kokon yang bagus berada di Enrekang, yakni Kec.Mataallo, Masalle, Kaluppini, Baroko, dan Baraka yang sentral pemasarannya ada di Sudu.

”Jika ingin melakukan pemeliharaan Ulat Sutra, tentunya banyak hal yang di lakukan untuk menuju kualitas Kokon bagus, termasuk Bibit ulat sutra, tempat pemeliharaan harus steril, tidak boleh sembarangan masuk di dalam lokasi pemeliharaan,’ ujarnya.

Dalam pemeliharaan ulat Sutra, 1 Boks (terdiri sedikitnya 25 Ribu bibit Ulat), dan Ulat Sutra dapat menghasilkan 30 – 40 Kg Kokon dalam 1 Boks. Jika pemeliharaannya sesuai prosedur, sebaliknya jika pemeliharannya hanya dilakukan biasa-biasa saja yang jelas Kokonnya tidak baik (cacat, berlubang dan double).

Baca juga :  Catatan dari Seminar Nasional FH Unhas: (2) Pengadil Konstitusi Harus Steril

Ini juga tergantung cara pemeliharannya, termasuk prilaku pemerintahan. Jika di wilayah pemerintahanya bagus, pasti pemeliharaan Ulat Sutra itu bagus, karna ini sangat peka dan rentan akan aktifitas.

Tentunya untuk mendukung kegiatan ini, persiapan lahan yang cukup, dan stek Murbey ada untuk penanaman.

Setelah itu, bagaimana dengan proses pemintalannya, untuk mendapatkan benang sutra yang bagus, jelas Risal Bakri. (Ris).

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Disdik Sulsel Wajibkan “Generasi Terampil” di SMA

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Iqbal Nadjamuddin, resmi menerbitkan Surat Edaran No. 100.3.4/14539/DISDIK kepada...

589 Peserta Ikuti Sidang Pemilihan Caba PK, Pangdam XIV/Hsn: “Integritas Adalah Harga Mati”

PEDOMANRAKYAT, GOWA – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko selaku Ketua Panitia Sub Panpus Kodam XIV/Hasanuddin memimpin Sidang...

Pangdam Bangun Nawoko Resmi Akhiri TMMD ke-126, Serukan Semangat Akselerasi Desa

PEDOMANRAKYAT, TAKALAR – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko memimpin Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-126...

Bupati Mutasi Perdana, Lantik 36 Pejabat Pratama di Toraja Utara, Penempatan Sesuai Bidang, Tak Ada Istilah “ABS”

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Bupati Frederik V. Palimbong melakukan mutasi perdana di jajaran pejabat Pemerintahan Daerah Kabupaten Toraja...