Pertama, tambah Teguh, yakni berkaitan dengan peningkatan kapasitas institusi dalam layanan pengelolaan sanitasi. Sedangkan kedua, yaitu peningkatan komitmen kepala daerah untuk layanan sanitasi berkelanjutan. Sementara ketiga, yakni pengembangan infrastruktur dan layanan sanitasi permukiman sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah. Teguh mengatakan, untuk keempat dan kelima, yakni pengembangan kerja sama dan pola pendanaan.
Guna mendukung sinergi serta sinkronisasi pusat dan daerah dalam penyelenggaraan PPSP, Kemendagri melakukan harmonisasi melalui Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan Daerah (Rakortekrenbang). Hal ini untuk menyepakati target kinerja dan indikator daerah. Kemendagri, tambah Teguh, juga mendukung daerah dalam menentukan target kinerja maupun indikator nasional sampai terbentuknya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) guna memastikan target tersebut sesuai dengan kesepakatan Rakortekrenbang.
Dirinya melanjutkan, Ditjen Bina Bangda berkomitmen mendukung penyelenggaraan sanitasi lingkungan pada pembangunan daerah. Hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi yang diemban, yakni salah satunya melakukan koordinasi penyusunan kebijakan perumahan, pemukiman, air minum, dan sanitasi (PPAS) di daerah. Di samping itu, Ditjen Bina Bangda juga mendorong sinkronisasi serta harmonisasi penyelenggaraan pembangunan daerah, serta pengarusutamaan sub urusan PPAS dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Tidak hanya itu, Ditjen Bina Bangda juga melakukan penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat terhadap penyelenggaraan PPAS. Hal ini juga ditambah dengan memfasilitasi penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) serta Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait penyelenggaraan pembangunan PPAS.
Di akhir paparannya, Teguh menyampaikan, melalui upaya program satu desa satu sanitarian untuk mendukung penyelenggaraan sanitasi lingkungan pada pembangunan daerah di wilayah tertinggal dan perbatasan kepulauan, diyakini bakal memberikan dampak positif bagi daerah. Hal ini, utamanya berkaitan dengan peningkatan pelayanaan sanitasi lingkungan yang lebih baik di daerah. (*)