Jika disesuaikan tingkat kerusakan rumah masing-masing korban, tambah Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kepulauan Selayar, Drs Ahmad Ansar, M.Si, Rabu (08/06/22) menjelaskan, kategori rumah rusak berat 162 unit dengan total anggaran Rp 8,1 miliar dijanjikan BNPB dan on process.
Rumah rusak sedang 96 unit total anggaran Rp 1.920.000.000,- sumber dana bantuan hibah Pemprov. Sementara yang masuk kategori rumah rusak ringan total anggaran Rp 9.180.000.000,- bersumber dari dana bantuan hibah Pemprov Rp 6.080.000.000,- ditambah dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Selayar senilai Rp 3,1 miliar untuk 918 unit rumah rusak ringan.
Untuk rumah rusak berat dan ringan penanganannya oleh BPBD Selayar yang dinakhodai oleh Drs Ahmad Ansar, M.Si dengan total dana yang akan dipertanggungjawabkan Rp 17.280.000.000,- dan kategori rusak sedang yang\ menelan biaya Rp 1.920.000.000,- akan dipertanggungjawabkan Dr Finriyani Arifin, S.Pi, M.Si selaku Kadis Perkim Selayar.” tambahnya.
Standar bantuan untuk kategori rumah rusak berat yang totalnya mencapai angka 162 unit itu senilai Rp 50 juta per unit dan untuk 96 rumah rusak sedang senilai Rp 20 juta perunit serta 918 rumah rusak ringan senilai Rp 10 juta per unit sesuai dengan tingkat kerusakannya.
Sehingga total keseluruhan rumah yang rusak sebanyak 1.176 unit. Dana ini nantinya akan ditransfer langsung ke rekening penerima manfaat melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI). Setelah pihak korban menerima bantuan ini maka akan diawasi tim fasilitator kabupaten ketika melakukan proses pengadaan barang dan material.”ujarnya.
Selain itu, sebagai bentuk perhatian pemkab pada korban, khususnya yang mengalami kerusakan tempat tingga,
Bupati H Muh Basli Ali jauh sebelumnya sudah menurunkan tim teknis untuk merinci kerugian masing-masing korban.
Selanjutnya akan jadikan acuan dan pedoman pemda setempat dalam memberikan bantuan. Sebab penyalurandan pemberian bantuan nantinya akan disesuaikan tingkat kerusakan yang dialami. Proses penyalurannya akansegera dilakukan dalam waktu dekat ini.” ungkap Ahmad Ansar. (dsn).