Pak Gudang, 20 Tahun Jualan Ikan Air Tawar di Samping Unismuh Makassar

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

 

Laporan : Farah Kirana Putri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR. - Menunggu dengan raut penuh kesabaran, lalu berubah menjadi senyum bahagia disaat orang-orang datang menghampirinya.

Itulah gambaran bahagia bagi bapak Gudang penjual ikan tawar yang mangkal di Jl Sultan Alauddin, Tala Salapang, samping kanan Unismuh Makassar.

Dari sudut persimpangan antara Jl Sultan Alauddin dan Jl. Talasalapang, dia melihat setiap pengendara dan pejalan kaki yang lewat dengan penuh harapan sambil berucap dalam hati “semoga saja ikanku dibeli”.

Mulai pukul 06.00 pagi hingga adzan maghrib berkumandang jam 18.00, dia duduk ditempat yang sama dengan menjual ikan dagangan di hadapan.

Rutinitas seperti itulah keseharian kakek yang telah berada di usia 75 tahun. “Dari pagi sampai maghrib disini” ucapnya dengan singkat.

Diusianya yang sudah tak muda lagi Gudang telah menekuni pekerjaannya selama 20 tahun ditempat yang sama.

"Sudah lama sekali saya disini berjualan ikan selama kurang lebih 20 tahun.”, katanya

Dia khusus menjual ikan air tawar bersama beberapa penjual ikan lainnya, yang usianya tentu tidak setua dirinya, dia menjual ikan dari rawa dan sungai seperti ikan gabus, lele, kosang dan ikan cambang.

Harga ikan yang dijajakkan itu bervariasi dengan harga kisaran Rp. 25.000 hingga Rp.50,000,00 tergantung pada ukuran besar ikan juga dalam kondisi seperti apa ikan tersebut, masih hidup atau sudah mati.

Orang-orang yang membeli ikannya kebanyakan adalah untuk keperluan obat bagi penderita sakit tertentu, adapula yang membeli ikan lelenya yang hidup untuk diternakkan.

Kalangan orang Bugis adalah yang paling banyak membeli ikannya. Pada sore hari disetiap hari Gudang datang ke rawa atau sungai membeli ikan kemudian dijual lagi kepada para pembeli dan pelanggan tetapnya.

Baca juga :  Waspadai Cuaca Ekstrem, Polres Pelabuhan Makassar Berikan Imbauan dan Larangan Melaut

Setiap hari biasanya dia menghasilkan Rp. 50,000,-hingga Rp. 200,000,- nilai tersebut baru dalam hitungan kotor.

Namun, dengan penghasilannya itulah yang membuat dirinya bertahan menjalani kerasnya kehidupan dikota sepeniggal istrinya di 2014 lalu.

Sebelum memilih jualan ikan air tawar dia bekerja serabutan yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Gudang memiliki 3 anak dua diantaranya telah berkeluarga dan memiliki pekerjaan mereka sendiri bahkan Gudang telah memiliki 4 cucu dari masing-masing anaknya.

Namun, satu anaknya tak punya pekerjaan, hal inilah yang membuat dirinya juga harus menafkahi anaknya tersebut, katanya.

Kehidupannya terlihat sangat pas-pasan bahkan kurang menurut orang lain, tapi baginya pekerjaan dan penghasilannya lebih dari cukup untuk kehidupannya yang sederhana.

Setiap hari ia mengulang dan menjalani rutinitas kehidupan yang senantiasa berulang selama 20 tahun untuk bertahan dan menjalani hidupnya.

Tak ada rencana untuk kedepannya, ia hanya akan berjualan ikan sepanjang hidupnya dengan menjalani segala hal dengan sederhana dan penuh syukur.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Appi Sidak Pasar Terong : Harga Naik, Tapi Bersifat Sementara

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok di Pasar...

Bahagia Itu Sederhana, Kisah Pasangan Pedagang Telur Keliling

Di daerah Barandasi di Kelurahan Maccini Baji, Maros, terdapat sepasang pedagang telur keliling yang menjadi pemandangan sehari-hari di...

Makassar Tanpa Parkir Liar, Pemkot Gencar Terapkan Perwali No. 64 Tahun 2011

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Pemerintah Kota Makassar kini gencar menerapkan Perwali No. 64 Tahun 2011 tentang larangan parkir...

Lurah Balang Baru Gerak Cepat Pulihkan Wilayah Pascakebakaran 25 Rumah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pemerintah Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, bergerak cepat merespons kebakaran hebat yang menghanguskan...