PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Rangkaian kegiatan Temu Karya Tari Indonesia 4 Kota -Makassar, Surabaya, Solo dan Padang-, berlangsung tadi siang, Sabtu (16/07/2022) di Aula Benteng Fort Rotterdam Makassar. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Ikatan Kerukunan Alumni Jogjakarta Sulselbar (IKAJOSS) dengan Lembaga Seni Budaya Balla’ Mangkasara.
Narasumber workshop Dr. Martion, S. Kar, M. Sn, (Dosen Padang Panjang dan spesifik penciptaan tari) yang menyajikan Tari Piring (Sumatera Barat). Dihadiri selain pimpinan produksi Dewi Ritayana, DR. Syakhruni – Dosen UNM (koordinator Workshop) Direktur Balla Mangkara Dr. Nurlina Syahrir, M. Hum, mahasiswa UNM jurusan tari dan beberapa sanggar seni.
Direktur Balla Mangkara Dr. Nurlina Syahrir, M. Hum, saat dikonfirmasi mengatakan, workshop dan apresiasi tari difokuskan pada Tari Piring dari Sumatera Barat. Pemateri Dr. Martion, S. Kar., M. Sn (Dosen Padang Panjang dan spesifik penciptaan tari).
“Hasil workshop ini akan kita pentaskan sebentar malam sebagai rangkaian kegiatan pembuka,” sambung Kak Lina sapaan akrabnya.
Selain tari piring disajikan juga tari ngremo dari Jawa Timur. Gerakannya terlihat atraktif.
“Tari ngremo itu atraktif banget ya jadi memang beda dengan gerakan kita di makassar mengalir lembut,” ujar mantan dekan fakultas Sendratasik UNM.
Menyinggung kegiatan ini, apakah menjadi event tahunan ke depannya, Balla Mangkasara sebagai penyelenggara.
Nurlina menambahkan sudah hampir 20 tahun tidak ada Festival Festival Tari.
“Beberapa tahun sebelumnya kita mau buat cuman terkendala Pandemi covid-19. Insyaallah, semoga tahun depan kita selenggarakan lagi event seperti ini, dan tetap dalam benteng fort Rotterdam. Karena simbol benteng itu kan tiang-tiang penyangga gitu kan?,” pungkasnya. (rk)