Taruna Polimarim Kuliah Lapangan di PT IKI Makassar, Kampanyekan Budaya K3

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Pada kesempatan itu, Akbar Nur juga menceritakan tentang pengelolaan limbah B3 dan sampah yang ada di lingkungan PT IKI Makassar.

Sampah dari Kapal

Terkait limbah B3 dan sampah tidak boleh sampai terbuang ke laut. Semua di tampung sementara dan nanti akan ada pihak ketiga yang mengangkut Limbah B3 dan petugas kebersihan mengangkut sampah.

“Tentang sampah, sangat banyak sampah dihasilkan dari kapal masuk dok. Contoh KM Sirimau, saat docking beberapa waktu lalu, sampahnya sampai 20 ton. Jadi ini juga menjadi pekerjaan kami untuk membersihkan,” jelas Akbar.

Sementara itu Askari Mukhtar menambahkan, jika di area galangan banyak faktor ancaman dan hambatan.

“Karena sebenarnya di galangan itu, banyak hal-hal yang membahayakan. Kita harus ikuti papan informasi, kalau dilarang, jangan melintas, dan bertindak yang lainnya,” katanya.

Hal yang patut diwaspadai adalah komponen kapal dibuat dari baja, tentu berisiko menginjak potongan besi, serbuk besi rawan di mata, kepala rawan terbentur.

Kemudian alat-alat kelistrikan yang mayoritas dipakai dalam pekerjaan galangan. Tentu ini sangat berisiko jika sampai tersengat listrik. Atau juga gas yang biasa dipakai juga untuk pengelasan tertentu.

“Untuk itu, masuk di galangan harus memakai sepatu safety, pakai helm sebagai pengaman kepala, atau baju rompi. Ini bagian dari alat pelindung diri,” ujar Askari.

Salah seorang taruna bertanya tentang posisi sewage di kapal terkait pencemaran lingkungan laut. Askari mengatakan jika posisi di kapal itu sudah direncakan sejak desain hingga nanti dicek pembangunannya oleh biro klasifikasi kapal (BKI).

“Sewage itu juga sangat penting keberadaannya. Apalagi kapal-kapal penumpang yang mengangkut ribuan orang, tentu wajib ada dan tidak boleh nanti dibuang sembarangan di laut,” jelasnya.

Baca juga :  Bawaslu Barru Diminta Fokus Tingkatkan SDM

Manager Plat dan Pengelasan Sopyan Chalil menambahkan, dalam kegiatan pemotongan plat dan juga pengelasan di bidangnya, setiap pekerja harus mengikuti prosedur.

“Pada bagian ini, cukup banyak kasus-kasus kecelakaan kerja. Ini tentu harus sesuai SOP pekerjaan. Dan para pekerja juga harus membiasakan dengan budaya K3,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, taruna-taruni berkeliling dari proses pembangunan kapal tug boat yang ada di dok sleep way, proses pengangkatan kapal di sleep way, sistem air bag (balon udara), kegiatan fabrikasi, hingga reparasi kapal Ro-Ro di graving dock atau dok kolam gali.

Mewakili dosen Polimarim, Arif Fuddin Usman sebagai penanggung jawab menyebutkan, jika kuliah lapangan sangat dibutuhkan taruna-taruni. Terutama pengalaman melihat benda-benda yang selama ini hanya dipelajari di bangku kuliah. (arifuddin usman)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Putra Mahkota Gowa Meriahkan Akad Nikah Keluarga Besar Karaeng Labakkang

PEDOMANRAKYAT, TAKALAR - Suasana penuh khidmat dan kebahagiaan menyelimuti kediaman keluarga besar Ir. Andi Suryakri dan Andi Sophia...

INTI Teken MoU dengan APSPBI Usai ICON-ABM 2025 di Bali

PEDOMANRAKYAT, BALI - Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto memperkuat komitmen akademik dan internasionalisasinya dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU)...

Dosen INTI Paparkan Riset Literasi Digital dan AI di Konferensi Internasional Bali 2025

PEDOMANRAKYAT, BALI - Ali Syahban Amir, S.Pd., M.Pd., dosen Institut Turatea Indonesia (INTI), tampil sebagai pemakalah pada International...

Produksi Beras Jan-Nov 2025 Diperkirakan 33,19 Juta Ton, Semakin Mendekati Prediksi FAO dan USDA

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Produksi beras nasional tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan dan mendekati proyeksi lembaga internasional seperti Food...