PEDOMANRAKYAT, BANTAENG – Aksi unjuk rasa penyampaian pendapat digelar massa Aliansi Masyarakat Perindu Keadilan (Ampera), di depan Mapolres Bantaeng, Jalan Sungai Bialo, Bantaeng, Selasa (02/08/2022).
Aksi berlangsung selama 30 menit, selanjutnya pihak Polres melakukan dialog di Ruang SPKT Polres Bantaeng yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Bantaeng Kompol Aswar Anas, S.Sos didampingi Kasat Reskrim AKP Rudi, SE, Kasat Intelkam Iptu Andi Rahmat Wijaya dengan para penyidik.
Usai menemui peserta aksi, Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Rudi, SE melalui Humas Polres Bantaeng menyampaikan, inti dari tuntutan aksi terdapat dua poin, yakni menuntut kepastian hukum atas kasus penyerobotan tanah dan pemalsuan surat otentik yang terlapor sejak tanggal 15 Maret 2022 dan 19 Januari 2022.
Menanggapi hal tersebut,
AKP Rudi menjelaskan, proses 2 (dua) laporan tersebut berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Rudi juga memaparkan bahwa terkait 2 (dua) laporan Polisi tersebut, pada Selasa 12 Juli 2022, penyidik pembantu telah melakukan gelar perkara.
“Itu dilakukan dengan menyatukan perkara dalam satu paparan gelar yang hasilnya menyatakan bahwa untuk penyerobotan tanah sudah bisa dihentikan penyelidikannya,” tuturnya.
“Sementara laporan polisi terkait pemalsuan surat, saya jelaskan dari hasil pemeriksaan Inafis Polda telah dikirim ke penyidik Polres Bantaeng pada tanggal 18 Maret 2022, dimana hasilnya dinyatakan tidak ditemukan adanya indikasi pemalsuan surat yang dilakukan oleh para terlapor,” terang Rudi.
Rudi menambahkan, karena cap jempol yang ada dalam surat tersebut identik dengan cap jempol pembanding. Bahkan menurutnya, pelapor maupun para saksi juga mengakui kebenaran dari surat pernyataan penyerahan maupun pelepasan hak yang masing-masing di pegang oleh terlapor.