Ketika manusia lupa mengingat Allah SWT, selama periode yang panjang, karat bertambah di hatinya. Depresi mengendap dan melankolis menemukan rumah tetapnya.
Inilah mengapa Nabi SAW mengatakan, “Segala sesuatu ada semirnya, dan semir hati adalah zikir kepada Allah SWT.”
Depresi adalah penyakit hati dan jiwa yang menjadi mungkin hanya melalui ketidakpedulian. Hati yang waspada menjaga kepercayaan dan harapan, serta iman, dan menempati gerbangnya sebanyak malaikat pelindung. Ia tidak pernah mengizinkan kegelapan depresi dan keraguan untuk masuk.
Hati manusia adalah harta benda yang berharga. Banyak pencuri bersembunyi di bayang-ayang sekelilingnya siap-siap merampok dan merampasnya. Para pencuri tidak akan masuk ke rumah kosong. Bagaimanapun, jika pemilik harta benda tersebut kawan Allah SWT, harta benda tersebut akan dilindungi. Para pelindungnya diberi makan dan dibayar dengan mata uang iman dan zikir.
Jika tidak ada iman, tidak ada pelindung. Tanpa pelindung, pintu-pintu istana terbuka ke arah yang tidak diinginkan. Allah SWT berfirman dalam Q. S. 17: 70, “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.” Allah A’lam. ***
Makassar, 28 Agustus 2022