Upaya yang dilakukan Qushayi dengan menjadikan agama sebagai alat dalam melanggengkan kekuasaannya cukup berhasil dan sukses. Tidak heran, jika kemudian masyarakat menganggap Qushayi dan turunannya sebagai orang suci dan mereka menikmati gelar kesucian tersebut.
Kekuasaan Qushayi selama hidup dan sepeninggalnya bagaikan agama yang dianut. Masyarakat menaatinya, dan penempatan agama sebagai sebuah tradisi bagi orang-orang sesudahnya, kelak diikuti oleh anak dan cucunya dengan cerdik.
Era modern seperti saat ini, masih adakah pribadi sebagaimana Qushayi yang mampu mensakralkan diri, keluarga dan keturunannya?
Jika masih ada, apakah para pengikutnya tidak menggunakan akal sehat mereka dalam mempelajari agama mereka, khususnya Islam yang sangat rasional dan terbuka?
Jangan-jangan, ketika masyarakat hari ini mengikuti dengan pasrah apa yang dilakukan oleh Qushayi dikarenakan mereka tidak menggunakan akal mereka, atau juga dkarenakan mereka memiliki tujuan politik yang belum tercapai? Allah A’lam. ***
Makassar, 5 September 2022