Lanjutnya, pemerintah telah menaikkan harga BBM jenis pertalite dan non subsidi lainnya. Berbagai argumentasi mereka (Pemerintah RI, red) jadikan rujukan, mulai dari pembangunan infrastruktur dan mengalihkan anggaran subsidi ke sektor yang lebih produktif sampai pada dampak ekonomi global.
Sementara itu, Eyken selaku Koordinator Lapangan alias Korlap mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan kenaikan harga BBM ini yang dampaknya akan berujung pada multisektoral dan akan menambah beban perekonomian masyarakat, terlebih keadaan keuangan masyarakat yang belum pulih pasca pandemi Covid-19.
“Dari keadaan tersebut pastinya akan berujung pada inflasi hingga naiknya angka kemiskinan. Dampak lainnya adalah dapat mempengaruhi segi material maupun psikologis. Hal ini juga akan meningkatkan angka kejahatan karena kondisi ekonomi yang buruk ini,” urainya.
Di lain sisi, tampak terpantau oleh awak media Kapolsek Mamajang, Kompol Mariana Taruk Rante, SE, S.IK, MH bersama Kanit Binmasnya Iptu M. Dahri dan beberapa personel lainnya melakukan pengawalan terkait aksi unjuk rasa mahasiswa STIEM Bongaya Makassar.
Kapolsek bersama Kanit Binmas terlihat beberapa kali melerai adu mulut antara para demonstran dan pengguna jalan yang masing-masing mempertahankan pendapatnya, dan alhasil kendala-kendala di lapangan berhasil diamankan dengan baik.(Hdr)