“Desa wisata itu wajib didukung dengan ketersediaan homestay. Di sini, homestay-nya sudah memenuhi standar kriteria,” tambahnya.
Agus juga mengapresiasi keragaman produk dari para pelaku usaha, seperti kuliner, makanan khas, serta kerajinan tangan atau produk kriya yang dihasilkan.
“Produknya sangat banyak dan beragam, tinggal diperkuat lagi nilai jualnya,” tandasnya.
Penilaian ADWI yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari, sebelumnya telah dilakukan persiapan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai bersama Pemerintah Desa Barania.
“Hari ini Desa Wisata Barania sudah menjalani penilaian ADWI. Sejumlah persiapan telah kita lakukan, dan semua organisasi perangkat daerah (OPD) ikut terlibat langsung di dalamnya. Kita berharap hasilnya bisa maksimal,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, Yuhadi Samad.
Adapun lokasi yang didatangi tim penilai, yakni homestay, SDN 76 Pusanti, para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) seperti kuliner makanan khas, serta produksi kerajinan tangan dan pandai besi.
Selain itu, destinasi wisata yang dikunjungi yakni camping ground Pattiroang Highland, titik 1.000 agrowisata Maddakko, Air Terjun Salu Birayya dan terakhir Kampung Galung. (AaN)