Maka dalam ajaran Islam, jiwa yang dapat membuat manusia bersikap adil dan lurus bukanlah manusia yang hanya akalnya tajam tetapi juga yang kalbunya suci. Kalbu yang sucilah yang menjadi petunjuk ke jalan yang lurus bagi akalnya yang tajam.
Memaknai keadilan di sini dengan adanya upaya dan kerja keras agar terwujud keseimbangan antara perkembangan daya-daya ruhani, akal dan kalbu. Inilah manusia yang seimbang dan dari jiwanyalah timbul perbuatan-perbuatan adil terhadap sesama manusia dan alam sekitarnya. Allah A’lam. ***
Makassar, 12 September 2022