Bentrokan kembali terjadi sekitar pukul 15.30 Wita setelah massa silih berganti orasi dan menutup total jalan poros Makale-Rantepao.
Puluhan pendemo diketahui melakukan pelemparan kepada petugas ditangkap dan digelandang ke Polres Tana Toraja.
Ratusan aparat gabungan Polres Tana Toraja, Polres Toraja Utara, Brimob Parepare dan Polsek Makale melakukan pengamanan dipimpin Wakapolres Kompol Yulius L. Palayukan.
Bentrokan berlangsung hingga malam hari dan lemparan batu ke arah petugas masih kerap terjadi.
Drs. Nataniel Limbong, Ketua Gerakan Sangtorayan didampingi Sekretaris Gusti Poli, tidak menampik jika mereka memperjuangkan dan mempertahankan tanah leluhur tongkonan Ba’lele dengan mengusung 5 aspirasi.
Salah satunya Lapangan Gembira adalah tanah dari masyarakat adat Ba’lele yang sudah diserahkan ke Pemerintah untuk kepentingan umum.
“Kami prihatin Lapangan Gembira diperkarakan sejak tahun 2017 membuat ketidaknyamanan guru dan siswa-siswi SMA 2 Toraja Utara dalam mengikuti proses belajar mengajar,” ujar Nataniel Limbong. (ainul/herman)