Dua Murid SD Buntu Datu Meninggal Ditabrak Mobil Pick-up

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKALE, - Dua murid Sekolah Dasar (SD) Buntu Datu yakni Wiji (8) kelas dua, dan Angga (12) kelas enam, Jumat (16/09/2022) meninggal ditempat setelah ditabrak mobil pick-up warna hitam bernomor polisi DD 8632 BG.

Satu rekan korban Theo kritis dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Sedangkan tiga rekannya lagi hanya mengalami luka ringan.

Sebelum kejadian, 6 murid SD Buntu Datu sepulang sekolah jalan kaki di pinggir jalan. Nahas mobil pick-up bermuatan kertas makanan dan cat dari arah Enrekang menuju Toraja dengan kecepatan tinggi dan menabrak mereka dari belakang.

Dua diantaranya meninggal ditempat. Angga diketemukan warga tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Menyusul Wiji ditemukan di kolong mobil juga sudah meninggal.

Jenazah kedua korban yang bertetangga ini sudah disemayamkan dirumah duka di Buntu Datu. Kedatangan jenazah disambut keluarga dengan histeris keluarga. Keduanya dikenal murid peramah, pintar dan penurut.

Sementara sopir pick-up lari menyelamatkan diri dari amukan warga. Wahyu saksi mata di lokasi kejadian mengatakan,  mobil pick-up usai menabrak anak sekolah kemudian terhenti setelah menabrak pohon di pinggir jalan.

"Diduga sopir out control sehingga kecelakaan terjadi saat para murid pulang sekolah," singkat Wahyu.

Pantauan media ini di lokasi kejadian, pihak Lantas Polres Tana Toraja sudah melakukan olah TKP, dan evakuasi mobil pick-up yang terbalik setelah diamuk massa.

Erwin dari Humas Polres Tana Toraja mengimbau bahaya yang mengintai anak-anak kita bukan hanya dari penculikan, melainkan juga dari bahaya lakalantas saat anak pulang sekolah.

Menurut Erwin,  utamakan keselamatan anak, sehingga jangan lalai dari pengawasan, sebab setelah kejadian tinggal penyesalan. Kiranya kejadian Laka di Buntu Datu menelan korban dua murid SD tidak terulang kembali.

Baca juga :  Kebijakan PIK 2 Sebagai PSN Menuai Kontroversi : Ancaman Ketimpangan Sosial dan Hilangnya Mata Pencaharian

Senada dengan itu, Bunda Literasi Tana Toraja, Erni Yetti Riman mengingatkan anak sangat rentan menjadi korban kejahatan karena ketidakberdayaan, seperti penculikan, laka, maupun kekerasan lainnya.

Erni Yetti tegaskan jangan pernah berikan potensi sedikit pun orang melakukan kejahatan kepada anak. Orang tua (ortu) hendaknya meningkatkan pengawasan terhadap anak, terus memberikan perhatian mengantisipasi kejahatan berpotensi jadi korban.

Pasalnya, aksi kejahatan jalanan kerap terjadi dan sasaran korbannya anak usia sekolah.

"Pengawasan melindungi anak tidak terjebak dalam situasi berakibat berbahaya bagi dirinya sendiri terus ditingkatkan," ujarnya.

Wakil Ketua TP PKK Tana Toraja ini tidak menampik kalau peran orang tua sangat penting mencegah terjadinya kejahatan anak. Dengan adanya perhatian, termasuk komunikasi yang cukup anak dan orang tua, menjadikan anak terhindar keinginan berbuat negatif. (ainul/herman)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Sempat Buron Setahun, ARD Kini Masuk Jeruji Penjara

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Negeri Pinrang akhirnya berhasil menangkap ARD (29), yang selama hampir...

1.511 Peserta Ikuti Perkemahan Pramuka se- Kecamatan Marioriwawo

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG - Dalam rangkaian peringatan HUT ke 80 Proklamasi Kemerdekaan RI dan HUT Pramuka ke 64 , Ketua...

AMS Unjuk Rasa, Desak Kejari Soppeng Tuntaskan Kasus Alsintan 

PEDOMANRAKYAT, SOPENG ---- Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Soppeng (AMS) melakukan aksi unjuk rasa...

Mengaku Lajang Saat Menikah, Oknum Kadis Pariwisata Tapanuli Utara Dilaporkan Ke Polda Sumut

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Oknum Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara berinisial SHS dilaporkan oleh Elsa Lorenza (29).Laporan itu teregister...