Salah satunya dengan mendukung program lorong wisata. Melibatkan dosen peneliti dari Malaysia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah akan membina sepuluh lorong wisata.
“Tim Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah akan membina 10 lorong wisata dengan pendekatan Child Friendly Environment sesuai dengan topik bersama dengan mitra kolaborasi International dari Malaysia,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, kolaborasi antara Pemkot Makassar dengan pihak universitas di bidang riset dan pendidikan sangat penting.
Tidak hanya Universitas Muhammadiyah, MoU terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi sudah diteken dengan beberapa universitas lainnya. Termasuk Universitas Hasanuddin.
“Saya kira MoU dengan kampus itu menjadi wajib bagi pemerintah kota. Poin pentingnya, apa yang dibutuhkan pemerintah bisa dipenuhi oleh kampus. Terutama dalam hal riset dengan keunggulan mereka masing-masing,” tuturnya.
Danny berharap melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Universitas Muhammadiyah bisa berperan aktif dalam menyukseskan semua program Pemkot Makassar.
Di hadapan dosen peneliti dari Universitas Teknologi Malaysia dan Universitas Malaysia Kelantan, Danny juga memaparkan program unggulan pemerintah kota.
Seperti, Lorong Wisata, Co’mo, Tettere, Makaverse, hingga program Makassar Recover sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19 yang telah sukses dan diakui Pemerintah Pusat. (ucu)