Sebelum gantung diri pun, BR sempat membuat voice note yang ditujukan kepada suaminya, AS (40) agar merelakan kepergian dirinya bersama 2 orang anaknya.
Saat kejadian AS, berangkat ke Baranti untuk menagih hutang atas suruhan BR. Namun sepulangnya dari Baranti, Sidrap, AS menemukan istri dan 2 anaknya telah meninggal dalam keadaan miris. Dimana BR tewas menggantung diri, sementara 2 anaknya terbujur kaku berdampingan di atas karpet.
Jenazah BR dan kedua anaknya dimakamkan di TPU Fakkie, Selasa (20/09/2022), sekitar pukul 12.30 Wita.
Menurut AS, tidak ada tanda-tanda sebelumnya yang diisyaratkan istrinya jika akan mengakhiri hidupnya seperti itu. Ia hanya heran, baru pertama kalinya istrinya menyuruhnya pagi-pagi untuk menagih hutang di Baranti. Padahal tidak pernah menyuruh-nyuruh seperti itu.
AS menceritakan, sejak mereka menikah di tahun 2002 silam, mereka telah dikaruniai 4 orang anak, masing-masing MNB yang saat ini duduk di bangku SMA, PN di SMP dan almarhum MD dan MN.
AS mengaku, tidak ada pertengkaran dengan isterinya, sebelum kejadian itu.
“Tidak ada pertengkaran. Dia hanya suruh saya cepat-cepat keluar untuk menagih. Barusan seperti itu,” akunya.
AS menduga, istrinya ini kemungkinan merasa terbebani dengan utang-piutang.
“Istri saya suka bantu keluarga dan kerabat untuk meminjamkan uang ke orang lain dengan jaminan dirinya. Dari sini mungkin, ia saya terbebani. Karena orang yang ia pinjamkan uang lewat orang lain itu tidak dibayar,” urai AS.
AS sangat menyesalkan sikap dan perbuatan isterinya, padahal semasa hidup berumah tangga selalu berkomunikasi dengan baik jika ada permasalahan yang dihadapi. (Bush)