Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Ketika Isa AS melihat kekerasan orang di sekelilingnya, dia rindu bertemu Tuhannya. Para malaikat muncul di hadapan Isa AS dan mendukungnya dengan baris-baris sajak berikut:
Ya Allah...,
Engkau membuat kami ambisius mencari Pengampunan dan kemurahan hati-Mu,
Dan Engkau membawa kami ke pintu-Mu,
Dan menganjurkan kami untuk melihat apa yang telah Engkau persiapkan bagi tamu-Mu.
Bukankah ini semua dari-Mu,
Dan bukankah semua ini menarik kami dari pada-Mu?
Kami datang kepada-Mu dan Engkau mengambil kami.
Selain Engkau tidak ada yang kami inginkan
Pintu-Mu amat luas,
Ambang pintunya adalah kemurahan hati-Mu.
Kepada-Mu seorang miskin mencapai tujuannya.
Kesabaran adalah baik untuk semuanya
Baik untuk semuanya selain bertemu dengan-Mu.
Aku kemukakan pada-Mu keluhan dari pikiran bingung.
Harapan telah memabukkan kami.
Aku telah melupakan penderitaan orang-orang jahat.
Engkau Mengetahui perkara yang kuhadapi lebih baik dari aku.
Jangan tinggalkan aku dengan anggur cinta-Mu.
Ampuni aku dengan kemurah hatian-Mu yang sempurna.
Engkau menguasai hatiku.
Ini perwalian-Mu.
Jangan sebabkan aku terpisah dari-Mu.
Kau rahasiaku, dan aku salah seorang yang tenggelam di dalamnya.
Luaskan pertolongan-Mu dan selamatkan aku.
Ia yang Engkau tinggalkan dalam bencana.
Jika kasih-Mu hanya untuk orang baik saja,
Yang akan mencondongkan harapan orang berdosa?
Wahai Engkau yang Menerima doa seseorang yang membutuhkan,
Dalam kedalaman kegelapan malam,
Wahai Engkau yang Melenyapkan penderitaan, kesulitan, dan kesakitan,
Hamba-Mu telah tidur di luar rumah-Mu,
Tetapi Engkau sesungguhnya terjaga,
Senantiasa hadir dan mengawasi di atas semuanya dengan Kasih Sayang-Mu.
Ya Allah...ampuni mereka yang datang menentangku,
Dan ampuni aku karena cintaku pada-Mu adalah murni.
Angkat aku pada hadirat-Mu,
Tempat aku selalu melihat-Mu.
Allah A'lam. ***
Makassar, 05 Oktober 2022