Ke-delapan asnaf itu demikian wartawan utama dewan pers ini, mulai dari fakir, atau mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
Termasuk para Mu’allaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah. Hamba sahaya, Budak yang ingin memerdekakan dirinya. Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya. Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya. Dan Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.
Menyinggung jumlah keseluruhan zakat terikat yang dipercayakan kepada BAZNAS Kota Makassar untuk menyalurkan di tiga lokasi (Kecamatan Lalabata – Soppeng, Kelurahan Masalle – Kecamatan Panakukkang Kota Makassar, dan Kabupaten Enrekang), mantan jurnalis kawakan Harian Pedoman Rakyat Ujungpandang di masanya itu menyebut lumayan besar, Rp 4 miliar.
“Kita patut bersukur, Bapak La Tinro selalu menyerahkan zakat hartanya. Dan, kali ini, jumlahnya lumayan besar. Rp 4 miliar untuk tiga lokasi. Rp 1 miliar khusus di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar, Rp 1 miliar di Kecamatan Lalabata – Soppeng, dan Rp 2 miliar di Enrekang. Amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada BAZNAS Kota Makassar inilah, kemudian kami harus turun langsung ke lapangan untuk asesmen, siapa-siapa saja yang berhak menerima,” urainya.
Andi Mapparemma M, SE, MM mengaku bangga kepada tim BAZNAS Kota Makassar yang ikhlas ke Soppeng untuk menyerahkan langsung zakat terikat tersebut. “Tentunya, selain sebagai keluarga Bapak Ir. H. La Tinro La Tunrung, kami juga warga Soppeng. Tentunya, kami bangga dan berterima kasih kepada BAZNAS Kota Makassar yang begitu peduli dengan warga kami di sini. Tentunya penyaluran zakat terikat ini, merupakan rahmat dari Allah, melalui tangan tangan orang kepercayaan dan terpilih,” ujarnya.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Soppeng ini mengharapkan, BAZNAS Kota Makassar terus melakukan langkah-langkah positifnya, membantu kaum dhuafa bukan saja di Kota Makasar, melainkan di seluruh Sulawesi Selatan. Dan, semoga langkah baik ini juga diikuti lembaga sejenis di daerah lain.
Menurutnya, jauh sebelumnya, dirinya telah menyampaikan secara langsung kepada Ir. H. La Tinro La Tunrung agar memerhatikan keluarga di Soppeng. “Dan, alhamdulilah terwujud. Tentunya, kami dari keluarga besar Bapak H. La Tinro La Tunrung di Soppeng ini pun bersukur,” ujar Andi Mapparemma.
Pernyataan senada dikemukakan Ketua BAZNAS Kabupaten Soppeng, KM. Satturi, S.Pd.I, M.Pd. Dosen STAI Al-Gazali Soppeng ini menambahkan, sebenarnya BAZNAS Makassar atau BAZNAS Soppeng sama saja. Yang jelas, BAZNAS bekerja untuk mengangkat ekonomi ummat, dan utamanya bersandar pada delapan asnaf. (din pattisahusiwa)