Lebih lanjut Wilianto menjelaskan, PSMTI pertama kali didirikan pada tanggal 28 September 1998. Yang dilatar belakangi dengan terjadinya tragedi Mei 1998.
“Kita setuju semua ya, agar tragedi ini tidak terjadi lagi, cukup sekali saja,” imbuhnya.
Dalam artian PSMTI di Indonesia telah berdiri selama 24 tahun.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pelantikan Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) PSMTI Provinsi Gorontalo. Ketua terpilih adalah Jenny Sielas.
Adapun visi dari PSMTI adalah Suku Tionghoa Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia bersama komponen Bangsa Indonesia seluruhnya mempunyai hak dan kewajiban membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur.
Sementara untuk misinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran ber-Masyarakat, ber-Bangsa dan ber-Negara secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
2. Masuk dalam Arus Besar Bangsa Indonesia dengan turut serta secara aktif dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam segala aspek kehidupan.
3. Memantapkan jati diri sebagai salah satu suku dalam Keluarga Besar Bangsa Indonesia.
4. Memberikan manfaat bagi Bangsa dan Negara terutama dalam bidang sosial, buday, pendidikan dan kemasyarakatan. (*Rz)