“Jadi kami sangat selektif kepada masyarakat yang ingin membeli bahan-bahan pokok tersebut, karena hanya diperuntukkan bagi warga kami khususnya di kelurahan Maricayya Selatan yang kurang mampu,” ujar A. Takdir lagi.
Tambah A. Takdir, pihaknya mengikuti regulasi yang ada yaitu hanya diberikan 20 paket sembako untuk tahap 1 sampai 5, namun melihat animo masyarakat yang besar terhadap paket murah tersebut, maka kami berharap kepada pemerintah untuk menambah kuota sembako itu.
“Supaya warga di kelurahan Maricayya Selatan ini bisa tercover semua apalagi ini kan menjelang bulan suci Ramadhan secara otomatis harga-harga bahan pokok itu nantinya akan melambung, karena tingkat kebutuhan itu sesuai dengan teori ekonomi,” jelas Lurah Maricayya Selatan A. Takdir.
Di tempat yang sama Pj Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Maricayya Selatan Erik Hidayat mengatakan, sangat berterima kasih atas program operasi pasar yang digagas oleh Walikota Makassar.
Menurutnya, hal ini sangat membantu warga ditengah inflasi yang saat ini melanda masyarakat tidak terkecuali di kelurahan Maricayya Selatan ini, setelah kemarin kita telah berhasil melewati Pandemi Covid-19.
“Pada 2023 ini tanda-tanda inflasi sudah tampak dibelahan dunia termasuk di Indonesia khususnya di Kota Makassar,” ucap Erik.
Namun menurutnya, kuota yang diberikan oleh Pemkot Makassar pada gelaran operasi pasar kali ini sangat terbatas yaitu hanya 20 paket sembako.
“Kiranya Pemkot Makassar bisa menambah kuota sembako tersebut, karena kebutuhan masyarakat miskin di kelurahan Maricayya Selatan yang mencapai lebih kurang 500 Kepala Keluarga itu sangat tinggi,” bebernya lagi.
Jadi dia mengharapkan, operasi pasar ini bisa berkelanjutan sehingga manfaat dari kegiatan ini bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat miskin.
“Kalau 20 sembako par tahap, berarti keseluruhan tahap itu yang berjumlah 5 (lima) jadinya hanya 100 warga miskin saja di kelurahan ini yang merasakan, sementara sisanya ada lebih kurang 400 KK warga kami tidak dapat,” tandas Erik.(Hdr)