Ada beberapa hal yang sangat penting dalam menyikapi banyaknya kapal-kapal yang ada di bibir pantai Galesong ini, dimana potensi Desa Mappakalompo ini adalah adanya kapal-kapal yang setiap tahun jumlah makin bertambah, dan mereka mencari telur ikan terbang ke Dobu, Tual dan Fak-Fak.
“Kemudian, setelah mencari ikan dan telurnya mereka akan kembali lagi kesini, dan itu suatu potensi. Potensi lainnya dimana terdapat danau-danau kecil yang bisa dikeruk untuk menjadi tambatan kapal atau perahu, jadi secara ekonomi bisnis akan menghasilkan sebuah pendapatan,” jelas Daeng Manye saat diambil keterangannya terkait silaturahim dengan para nelayan di Desa Mappakalompo.
“Kenapa saya katakan demikian, karena ada beberapa kondisi kapal dimana sandar kapalnya di luar bibir pantai dan terkena hempasan ombak yang besar, menyebabkan kapal nelayan pecah, sehingga kondisi inilah menjadi potensi daerah ini untuk dimaksimalkan sebaik mungkin,” terangnya lagi.
“Kemudian, potensi lainnya lagi tempat ini dapat menjadi tempat wisata kuliner dengan desain sedemikian rupa, sehingga daerah ini akan semakin dikenal dari berbagai aspek seperti tempat tambatan kapal, tempat kuliner, tempat wisata pantai, serta wisata melihat keindahan alam ini, yang menarik lagi di daerah ini, juga kelihatan dan dekat dengan pulau Sanrobengi atau juga disebut pulau KDC,” tutup Daeng Manye. (KML)