Lebih lanjut Rangga menjelaskan, perlu dipahami secara bersama, Reses ini merupakan wadah untuk menyerap aspirasi dan mendengar secara langsung masukan serta informasi masyarakat yang telah memberi amanah dan tanggung jawab kepadanya selaku wakil rakyat di DPRD Sulsel.
“Pertemuan kita hari ini sangat penting untuk saudara-saudara hadiri, karena informasi, pandangan dan harapan yang tersalurkan dari masyarakat dapat terwadahi melalui kegiatan reses,” sambung Ketua FOPI Sulsel. Seraya menambahkan inilah tempatnya dan kesempatan untuk menyampaikan input dan masukan dari saudara-saudara.
Terkait ajakan dari Fahruddin Rangga di atas, terjadi sinergitas dari salah satu tokoh masyarakat dari Desa Bontomanai bernama Dg. Bella. Dia menyampaikan harapannya terkait kebutuhan masyarakat tani diantaranya permintaan pembuatan lanjutan jalan tani, ketersediaan pupuk dan bibit agar disalurkan tepat waktu saat mulai musim tanam, dan penyediaan pompa sebagai solusi kendala kesulitan air disaat musim kemarau.
Mendengar harapan itu, Rangga dengan tegas langsung menyikapinya, harapan masyarakat satu persatu sebagai informasi dan masukan dari apa yang disampaikan tadi akan diperjuangkan dalam pembahasan APBD berikutnya.
Dari dialog dari masyarakat, disimpulkan semua masukan dan informasi yang berkembang di dalam reses ini masih sangat di dominasi kebutuhan dan usulan masyarakat seperti sarana dan prasarana pertanian baik berupa alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, bibit unggul dan jalan tani serta kebutuhan pertanian lainnya, masyarakat juga mengharapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat memberi perhatian terhadap infrastruktur yang ada di Kelurahan Mangadu diantaranya saluran drainase, jalan lingkungan dan jalan setapak.
Sebagai penutup interaksi antara anggota legislatif dengan masyarakat, Rangga menegaskan aspirasi masyarakat disampaikan hari ini akan kami jadikan salah satu usulan kegiatan prioritas dalam pra pembahasaan dan pembahasan tahun selanjutnya. (*rk)