Mubes V IKA UINAM : Penuh Canda dan Tawa

Bagikan:

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Kemunculan Prof. Hamdan Juhannis, MA, Ph.D kian ‘memperkeruh” suasana pembukaan mubes ini menjadi sarat canda dan tawa.

“Kita baru saja memperoleh kuliah tenang monogami. Tidak apa-apa, satu ‘tangga’ yang penting empat rasa,” ujar Nakhoda UIN Alauddin Makassar ini menindaklanjuti sambutan seniornya Prof. Thib, membuat peserta-peserta ngakak berkesinambungan.

Mubes ini meskipun peserta tidak cukup 100, namun berdatangan utusan dari berbagai daerah. Ada IKA Bontang, Sulbar, Palu, Pangkep, Maros, dan daerah lainnya. Prof. Hamdan Juhanis menyebutkan, mubes ini termasuk dalam ruang nostalgianya. Dia menyebut, di Fakultas Syariah dulu, ada yang namanya Pak Jamil yang dikenal di IAIN Aluddin sebagai juara pidato nasional.

“Secara tidak sadar sebagian kecil kepiawaian beliau itu menitis pada saya. Selamat mengurai cerita masa lalu yang tidak selesai. Banyak nostalgia yang tidak selesai. Cerita nostalgia itu justru lebih asik dibandingkan saat melakoninya,” kata Hamdan Juhannis yang bukunya “Melawan Takdir” laris manis sampai 100.000 eksemplar.

Berkaitan dengan mubes ini, sebut Hamdan Juhannis dipilih tema “Alumni Peduli Almamater Berinovasi”. Ada dua kata kunci, peduli dan berinovasi. Peduli merupakan kunci soliditas. Kalau kita solid tidak ada yang sulit. Yang melahirkan solidaritas adalah soliditas.

“Inovasi merupakan kepedulian yang melahirkan inovasi. Di dalam tubuh IKA tanpa kepedulian tidak akan lahir inovasi,” sebut pria yang dilantik sebagai Rektor UINAM 23 Juli 2019 tersebut.

Lulusan doktor Australian National University (ANU) ini mengatakan, ada empat prasyarat inovasi.

Pertama, imajinasi yang melahirkan sifat inovatif. Kita harus mencari orang yang bermimpi saat bangun. Banyak orang bermimpi saat tidur Imajinasi melahirkan inovasi.

Kedua, kreasi. Tidak ada inovasi tanpa sentuhan kreasi dan tanpa imajinasi.

Baca juga :  Kejaksaan Negeri Jakarta Timur Musnahkan Barang Bukti Tindak Pidana Umum

Ketiga, koneksi. Kita tidak bisa menghasilkan inovasi tanpa memiliki jejaring (networking).

Keempat, rezeki. Yang memiliki rezeki materi dan rezeki jejaring akan mampu melahirkan inovasi.

Pria kelahiran tahun 1970 dan menjadi guru besar termuda (37 tahun) UINAM tersebut berpesan agar IKA UINAM terus bersinergi membantu Masjid UINAM yang kini sudah sampai 80% penyelesaiannya. Hamdan Juhannis juga berpesan agar pembangunan gedung IKA kelak dapat menjadi “integrated IKA building”.

“Tradisi kepedulian ini semoga bisa dilanjutkan dari periode IKA yang dipimpin Prof. Thib untuk menjadikan UINAM sebagai ‘center of excellent’ di Indonesia. Pada tanggal 2 Maret 2023, UINAM akan menerima penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Badan Layanan Umum (BLU) terbaik bersama Universitas Jember sebagai Perguruan Tinggi Negeri Kemendikbud Ristek terbaik,” kunci Hamdan Juhannis kemudian mengajak yang hadir mengucapkan “basmalah” guna membuka acara mubes tiga hari itu. (MDA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Komisi I DPRD Pinrang Gelar RDP Soal Ternak Sapi yang Berkeliaran

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Polemik terkait ternak sapi yang berkeliaran dan merusak perkebunan warga di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua...

Tidak Ada Negara di Dalam Negara : NKRI Harga Mati !

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Beredarnya video dan informasi mengenai pelantikan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia di wilayah...

Menag Matangkan Kurikulum Cinta dan Eco-Theology untuk Perkuat Kerukunan dan Kelestarian Alam

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan konsep “Kurikulum Cinta” dan “Eco-Theology” sebagai upaya strategis dalam membangun...

MK Tolak Gugatan Ombas – Marten, Bupati Baru Toraja Utara Siap Dilantik

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA.- Gugatan Pasangan Ombas-Marten nomor urut 1 atas Pilkada 2024 berakhir setelah pembacaan amar putusan oleh MK,...