Penyidik Polres Maros Ungkap Penyebab Kematian Virendy, Keluarga Ragukan Kebenarannya dan Minta Tembusan Surat Hasil Otopsi

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Penyidik Kepolisian Resor (Polres) Maros melalui pernyataannya di pemberitaan beberapa media online edisi Jumat (10/03/2023) telah mengungkap penyebab kematian mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Virendy Marjefy Wehantouw (19) yang konon didasari dari hasil otopsi atau pemeriksaan dokter Biddokkes Polda Sulsel.

Di pemberitaan media-media nasional dan daerah tersebut, Kanit Tipidum Satreskrim Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan mengemukakan bahwa dari hasil pemeriksaan dokter Biddokkes Polda Sulsel, Virendy meninggal dunia akibat kegagalan sirkulasi fungsi peredaran darah ke jantung terhambat karena ada sumbatan lemak.

Hasil otopsi jenazah peserta Pendidikan Dasar dan Orientasi Medan (Diksar & Ormed) XXVII UKM Mapala 09 Fakultas Teknik Unhas yang diumumkan penyidik secara lisan melalui pemberitaan media massa ini, mendapat reaksi keras dan tanggapan dari pihak keluarga almarhum maupun tim kuasa hukumnya.

Dihubungi sejumlah awak media, Senin (13/03/2023), Yodi Kristianto, SH, MH selaku Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga almarhum Virendy menerangkan, pernyataan penyidik soal penyebab kematian Virendy ini membuat pihak keluarga tidak percaya hingga meragukan kebenaran hasil otopsi yang hanya diumumkan secara lisan lewat pemberitaan media massa.

Direktur Kantor Advokat dan Konsultan Hukum YK & Partners ini pun meminta penyidik Polres Maros dapat bertindak profesional dan transparan serta segera memberikan tembusan atau salinan surat hasil pelaksanaan otopsi terhadap jenazah Virendy kepada pihak keluarga korban sebagaimana telah diatur dalam undang-undang kesehatan.

Yodi mengakui, dirinya sendiri baru mengetahui perihal hasil otopsi termaksud dari penyampaian teman-teman media yang menghubunginya via telepon selularnya untuk mengkonfirmasikan terkait adanya pernyataan Kanit Tipidum Satreskrim Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan tentang penyebab kematian Virendy.

“Saya belum konfirmasikan ke penyidik Polres Maros soal hasil otopsi yang diungkap ini. Selama ini saya hanya komunikasi soal perkembangan penyidikan. Mengenai penyebab kematian Virendy dan hasil otopsinya yang disebutkan ada ‘penyumbatan lemak’, mungkin perlu penjelasan langsung dari Biddokkes Polda Sulsel,” ucapnya.

Baca juga :  Siap Berkompetisi di Bursa Pilkada 2024, Ini Pernyataan Lengkap H. Supriadi Laling

Diungkapkan Yodi lagi, dirinya sudah menanyakan ke keluarga almarhum menyangkut riwayat penyakit Virendy seperti yang disebutkan penyidik. Dan menurut mereka (keluarga), almarhum semasa hidupnya tidak pernah mengalami ataupun memiliki riwayat penyakit demikian (baca : Virendy sangat sehat), apalagi penyumbatan darah ke jantung.

“Saya tidak berspekulasi, tetapi jika melihat luka, memar dan lebam di jenazah almarhum, bisa jadi kegagalan sirkulasi darah adalah akibat penggumpalan darah. Hal itu bisa disebabkan luka, memar atau lebam yang dialami Virendy. Kegagalan sirkulasi darah akibat penggumpalan darah, faktor ini yang paling mendekati dalam kasus Virendy,” pendapatnya.

“Tetapi sekali lagi, saya enggan berspekulasi, sekalipun memang menurut salah seorang tim medis yang ikut terlibat dalam kegiatan otopsi pernah memberi bocoran ke keluarga bahwa ada penggumpalan darah di bagian kepala almarhum. Pihak Biddokkes Polda mungkin bisa menjelaskan detail itu di persidangan, namun kita tetap akan mengikuti perkembangan penyidikan. Detail tentang hal ini nantinya akan kami gunakan apabila kemungkinan merugikan kepentingan klien kami. Tetapi sejauh ini saya memberi apresiasi untuk kinerja kepolisian,” tandas Yodi.

Kurang Percaya

Ny Femmy Lotulung, ibu kandung almarhum ketika dikonfirmasikan terpisah menegaskan jika dirinya kurang percaya dengan hasil otopsi yang disampaikan penyidik melalui pemberitaan media. Karena menurutnya, Virendy semasa hidupnya tidak memiliki penyakit bawaan, dan juga tidak pernah mengeluhkan ada sakit lain-lain, apalagi sakit di bagian dada yang bisa diindikasikan penyakit jantung.

“Semasa hidup almarhum mulai dari bayi hingga SD, SMP, SMA dan kuliah, saya ibunya yang selalu merawatnya jika Virendy sakit. Setahu saya, palingan Virendy hanya mengalami sakit biasa, seperti flu atau demam yang kalau sudah ke dokter lalu minum obat dan istirahat, toh paling lama 3 hari sudah sembuh. Sakit lain yang pernah diderita Virendy adalah sakit giginya yang tidak tertahankan sakitnya dan saya bawa berobat ke dokter di RS Sayang Rakyat sesuai rujukan BPJS Kesehatan,” kisahnya.

Baca juga :  MBCI Chapter Makassar Gelar Invitation Ramadan Gathering

Ketika itu, sambung Ny Femmy, dokter di RS Sayang Rakyat mengatakan bahwa ada pertumbuhan gigi baru yang salah tempat sehingga terasa sakit sekali dan karena masih ada sisa gigi berlubang yang belum terangkat. Jadi saat itu dokter mencabut gigi lama yang berlubang dan diberikan resep obat. Setelah beberapa hari minum obat, gigi Virendy sembuh dan tidak pernah lagi dia rasakan sakit giginya.

“Sebenarnya, rasa ragu terhadap independensi hasil otopsi jenazah Virendy sudah muncul saat pelaksanaan otopsi berlangsung di makam almarhum pada Kamis 26 Januari 2023. Sebab ketika itu, terkesan ada upaya menghalang-halangi perwakilan keluarga untuk ikut hadir menyaksikan langsung pelaksanaan otopsi,” ungkapnya.

Ny Femmy kemudian membeberkan, ketika penyidik Polres Maros yang dipimpin Kasat Reskrim datang ke rumah Telkomas pada Selasa (24/01/2023) malam, dirinya telah menanyakan perihal apakah ada dari pihak keluarga bisa ikut menyaksikan pelaksanaan otopsi, dan kemudian dijawab bahwa bisa ditunjuk 1 orang perwakilan keluarga hadir menyaksikan langsung jalannya otopsi.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Danrem 141/TP Pimpin Serah Terima Enam Dandim di Kodim 1414/Tator

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Tujuh Pucuk Pimpinan di wilayah Korem 141 Todopuli Sulawesi Selatan resmi berganti, satu jabatan...

Polres Bulukumba Salurkan Bantuan 100 Kg Beras untuk Korban Banjir di Batuppi Kelurahan Bintarore

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak banjir, Polres Bulukumba menyalurkan bantuan berupa dua karung...

Keindahan Pantai Labuang Pamajang yang Masih Alami dan Unik.

PEDOMANRAKYAT, SELAYAR - Semakin banyak yang menikmati keindahan alam dan keunikan serta keindahan Pantai Labuang Pamajang yang masih...

Jembatan Penghubung Desa Putus di Gantarang, Warga Bangun Akses Darurat dari Kayu

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Warga Desa Benteng Gantarang dan Desa Bontoraja, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, bahu-membahu membangun jembatan darurat...