“Agama dan kebudayaan, kedua-duanya memberikan wawasan secata fakta dalam menyikapi kehidupan sesuai kehendak Tuhan membantu manusia. Inilah yang kita dengarkan dari ketiga narasumber nanti,” ujar Kuasa Dekan FAH Firdaus yang sekaligus membuka secara resmi seminar kebudayaan menuju kongres kebudayaan sulsel.
Usai segmen seremonial, sang moderator Chaerul Mundzir, M. Hum memperkenalkan ketiga narasumber Prof. Dr. H. Abd. Rahim Yunus, MA (Guru Besar Bidang Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam), Dr. Andi ibrahim, S. Ag., S.S., M. Pd – Wakil Dekan 1 Fakultas Adab Dan Humaniora atau dikenal juga sebagai Dosen dan Budayawan, Dr. Abu Haif, M. Hum (Ketua Jurusan Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam FAH UIN).
Dr. Andi Ibrahim, S. Ag., S.S., M. Pd – sebagai pembicara kedua memaparkan UU RI NO. 5 Tentang Pemajuan Budaya yang terdiri dari 10 aitem yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, situs, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Sementara pembicara ketiga yang juga Ketua Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam FAH UIN, Dr. Abu Haif, M. Hum di tengah pemaparannya ada istilah Pangngadereng.
Kata itu merupakan petuah-petuah (nasehat) raja-raja dan orang bijak yang berisi norma sebagai pandangan hidup dari petuah inilah melahirkan paseng/wasiat dan amanah. (rk/bersambung)