Catatan Iin Fadhilah Utami dari Inggris (3) : Atmosfer Akademik Harus Ditunjang Infrastruktur

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PENCIPTAAN  atmosfer akademik yang di Universitas Hasanuddin pernah dicanangkan mendiang Prof. Dr. Ir. Radi A. Gany pada awal tahun 2000, harus ditunjang oleh infrastruktur. Ini menjadi bagian penting yang dapat mendukung atmosfer akademik, di samping moral dan mental mahasiswa itu sendiri.

Jika tercipta atmosfer akademik, mahasiswa akan merasa nyaman belajar. Kampus akan menjadi tempat belajar yang tenang, jika di rumah kerap mendapat gangguan misalnya dari orang lain. “Kalau di Inggris, suasananya nyaman dan enak,” kata iin Fadhilah Utami.

Untuk referensi dan bahan bacaan, tersedia banyak buku yang dapat dipinjam di perpustakaan. Membaca buku-buku itu memerlukan ‘study room” (ruang belajar) yang nyaman.

Namun yang tidak kalah pentingnya adalah moral dan mental mahasiswa. Seperti pada saat ujian, “open book” diluaskan, sehingga para mahasiswa tidak perlu menyontek karena yang dinilai adalah kemampuan individual masing-masing mahasiswa.

Yang paling disenangi dari dosen, sebut Iin Fadhilah Utami, adalah memberikan “feed back” (umpan balik) kepada setiap mahasiswa terhadap hasil pembelajarannya. Dalam pelaksanaan tugas mahassiswa, dosen sangat serius. Apalagi dengan jumlah mahasiswa di kelas Iin Fadhilah Utami berjumlah sekitar 20 orang. Mereka ini kebanyakan dari Inggris dan Iin sendiri yang berasal dari luar (Indonesia).

Umpan balik yang diberikan dosen dapat berupa kelebihan dan kekurangan setiap mahasiswa. Kalau dosen mengatakan bagus, yang itu memang karena bagus. Kalau sebaliknya, tidak bagus, itu apa adanya. Dosen sangat objektif menilai dan memberikan umpan balik demi perbaikan prestasi mahasiswa.

Kalau di Indonesia, di Unhas khususnya, penilaian atau umpan balik dosen terhadap mahasiswa seperti di Inggris hampir tidak pernah terjadi. Mahasiswa di Indonesia sendiri tidak tahu mengapa dia memperoleh nilai A, B, dan atau C. Kalau dapat nilai A di Indonesia, mahasiswa sendiri tidak tahu apa yang bagus telah dia lakukan. Apakah cara berpikir atau struktur menulisnya yang bagus ? Mahasiswa di Indonesia tahu memperoleh nilai A tanpa penjelasan sama sekali.

Baca juga :  Banjir Dahsyat Rendam Kantor Kemenag Maros, 8 Pegawai Terjebak Semalaman

Di Inggris, sebut Iin, seorang mahasiswa memperoleh nilai bagus, A misalnya, dosen akan memberi tahu karena sang mahasiswa ini dan itu.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Jaksa Agung Apresiasi Mentan Amran dalam Sukseskan Program Jaksa Mandiri Pangan

PEDOMANRAKYAT, BEKASI – Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman...

Jaksa Agung: Jajaran Kejaksaan Wajib Dukung Mentan dalam Akselerasi Swasembada Pangan

PEDOMANRAKYAT, BEKASI – Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, menegaskan bahwa seluruh jajaran kejaksaan, mulai dari Kejaksaan Tinggi...

Sambut Kajari Baru, Bupati Perkuat Kolaborasi Penegakan Hukum di Toraja Utara

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA – Bupati Toraja Utara Frederik V. Palimbong, ST.MAK atas nama pemerintah daerah menggelar malam ramah...

Tangani Kasus Kematian Virendy, Polda Sulsel Masih Periksa Sejumlah Saksi dan Segera Gelar Perkara, Kuasa Hukum : Apakah Rektor Unhas Telah Diperiksa ?

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Laporan kedua kalinya yang dilayangkan pihak keluarga dalam mengungkap misteri kasus kematian Virendy Marjefy Wehantouw,...