Lebih lanjut Rangga menjelaskan perlu dipahami secara bersama, Reses ini merupakan wadah untuk menyerap aspirasi sekaligus mendengar secara langsung masukan serta informasi masyarakat yang telah memberi amanah dan tanggungjawab kepada kami selaku wakil rakyat di DPRD Sulsel.
“Inilah tempat dan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi sehingga sangat penting untuk masyarakat ikut hadir dalam tiap pelaksanaan. Informasi, pandangan dan harapan yang tersalurkan dari masyarakat dapat terwadahi melalui kegiatan reses ini,” ujar Rangga.
Salah satu tokoh masyarakat, Dg. Nappa menyampaikan harapannya terkait kebutuhan masyarakat tani diantaranya permintaan pembuatan jalan tani, ketersediaan pupuk dan bibit agar disalurkan tepat waktu saat mulai musim tanam dan merupakan bibit unggul, serta bantuan alsintan dan masjid.
Rangga dengan lugas dan terarah langsung menyikapi harapan masyarakat satu persatu bahwa semua informasi dan masukan yang disampaikan akan diperjuangkan dalam pembahasan APBD 2024 dan APBD perubahan 2023, walaupun Rangga sadari bahwa semua masukan dan informasi yang berkembang di dalam dialog reses ini masih sangat di dominasi kebutuhan dan usulan masyarakat seperti sarana dan prasarana pertanian baik berupa alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, bibit unggul dan jalan tani serta kebutuhan pertanian lainnya, masyarakat juga mengharapkan pemerintah provinsi sulawesi selatan dapat memberi perhatian terhadap infrastruktur yang ada di desa diantaranya pembangunan BTS untuk mempermudah komunikasi, jalan lingkungan, saluran dan jalan setapak.
Di pengujung reses peserta kembali mengingatkan dan sangat berharap percepatan penyaluran bantuan pupuk dan bibit agar dapat digunakan tepat waktu masa penanaman benih karena pengalaman yang terjadi selama ini saat masa tanam tiba justru kelangkaan pupuk terjadi.
“Aspirasi yang masyarakat sampaikan hari ini akan kami jadikan salah satu usulan kegiatan prioritas dalam pra pembahasaan dan pembahasan APBD tahun ini,” pungkas Rangga. (*/rk)