Memoar Haji Tahun 2017 (2) : Dari Indonesia, Bawa Kain Kafan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh Rendika Agustianto (Guru Pondok Pesantren Showatul Is’ad Ma’rang Pangkep)

Sambil membawa kursi roda, kulaporkan keadaan kondisi jamaah haji Indonesia “Haram 1/2/3 – Haram 4, melaporkan bahwa situasi di area bawah jembatan menuju ke pintu Marwah dan terminal Bab Ali saat ini padat lancar. Banyak dari butir-butir merah putih bersiap-siap memasuki Masjidil Haram dengan tertib dan teratur,” gumamku dalam bravo yang kupegang.

Tak salah jika orang Maroko saja kagum dan menaruh hormat kepada orang Indonesia. Di manapun saya berjumpa dengan mereka ketika disebutkan berasal dari Indonesia, mereka menimpali kalau orang indonesia itu baik-baik, sopan santun, ramah dan selalu tertib.

Kesan itu mereka dapat dari jamaah Maroko yang pernah berhaji maupun umrah, ini berbeda dengan jamaah haji dari negara lainnya yang seringkali sikut-sikutan ketika beribadah. Saling dorong-dorongan ketika tawaf. Cerita ini menjadi turun temurun, entah sudah berapa kali saya dengar cerita ini di berbagai kesempatan dalam perbincangan dengan mereka, baik di transportasi umum maupun ketika di perkuliahan. Bahkan tak berlebihan ketika mereka menyebut bangsa Indonesia itu “Ahsanul khalqi fi Alam” (sebaik-baik manusia di bumi).

Hal ini kubuktikan ketika saya bertemu dengan jamaah haji Indonesia, mereka bertata krama sopan selama di Masjidil Haram, tertib dan teratur dalam beribadah dan sangat bersemangat dalam memperbanyak ibadah. Tak jarang saya melihat mereka iktikaf di masjid sembari membaca Alquran dan berzikir atau bahkan melakukan umrah sunah berkali-kali dengan tertib dan khusu’.

Tak lama kemudian sampailah saya di pintu Babussalam. Saya melihat dua orang nenek-nenek itu. Yang satunya duduk di lantai selonjoran sambil mengelus kaki. Seorang lainnya lagi berdiri menunggu datangnya kursi roda yang saya bawa.

Baca juga :  Resmikan Kantor Baru, Dirut PT Global Prima Sinema Ajak Generasi Muda Kembangkan Industri Kreatif Perfilman

Saya mendorong nenek itu dengan kursi roda menuju Posko Seksus Makkah. Melewati hilir mudik jamaah haji di pelataran Masjidil Haram yang padatnya minta ampun.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Kapolres Kolaka Buka Kompetisi Lomba Bulutangkis,Volly dan Esport

PEDOMANRAKYAT, KOLAKA – Dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor Kolaka menggelar lomba Bulutangkis, Volly dan Esport...

Penerbangan Rute Toraja – Manado Resmi Dibuka

PEDOMANRAKYAT, TANA TORAJA – Resmi dibuka penerbangan langsung Rute Toraja–Manado dan dimulai beroperasi penerbangan perdana melalui Bandara Toraja...

Pengurus APSI Pinrang Dilantik, Sekda Pinrang Optimis APSI Jadi Pendorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

PEDOMANRAKYAT, PINRANG — Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Sulsel, Muliono Caco melantik secara resmi Pengurus APSI Kabupaten...

Fraksi Gerindra DPRD Pinrang Soroti Ranperda RPJMD Tahun 2025-2029

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Enam fraksi di DPRD Pinrang menyatakan menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan...