Undang Stakeholder Terkait, Pemkab Sinjai Rancang Konsep Program Devisa Desa

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -Menindaklanjuti pertemuan Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, di Jakarta beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Sinjai melaksanakan diskusi terkait konsep devisa desa rumput laut.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Sinjai yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Sinjai yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Sinjai Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Lukman Fattah, Jumat (9/6/2023) siang.

Lukman Fattah dalam sambutannya mengharapkan adanya kolaborasi yang terjalin dengan seluruh stakeholder agar program ini berjalan dengan baik sehingga perekonomian di sektor perikanan dapat semakin berkembang.

"Mari memanfaatkan forum ini dengan sebaik-baiknya untuk saling memberikan masukan sehingga apa yang menjadi harapan bapak Bupati melalui program devisa desa, para petani rumput laut semakin sejahtera," jelasnya.

Adapun skema program yang direncanakan yaitu Desa devisa Sinjai terintegrasi dengan rencana digitalisasi dan SRG (Sistem Resi Gudang) yang terintegrasi dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi Sinjai.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Sinjai, Syamsul Alam mengatakan, pertemuan ini adalah merupakan forum diskusi untuk membahas terkait rencana pembentukan program Devisa Desa rumput laut di Kabupaten Sinjai.

Desa Devisa ini merupakan program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Jadi program ini memiliki konsep desa yang berbasis komoditas tertentu untuk diekspor ke luar negeri, dari hasil ekspor komoditi rumput laut ini akan menghasilkan devisa," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, rumput laut jenis eucheuma cottonii ini akan menjadi komoditi dalam program devisa desa yang pengembangannya dilakukan disepanjang perairan Sinjai Timur khususnya di desa Tongke-Tongke.

"Pengembangan komoditi eucheuma cotonii sangat menjanjikan, pasarnya terjamin dan siap untuk membeli produksi petani untuk diekspor, tinggal bagaimana kita dari Pemerintah memfasilitasi dan melakukan pendampingan kepada petani pembudidaya supaya hasilnya berkualitas," ucapnya.

Baca juga :  Amukan Si Jago Merah Kembali Lalap Satu Rumah Beserta Uang Ratusan Juta Rupiah

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini adalah dari Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kaspermindo) dan perwakilan dari Telkom Sinjai.

Diskusi ini turut dihadiri oleh Kepala Disperindag dan ESDM Sinjai Muh. Saleh, perwakilan dari beberapa OPD terkait, perwakilan Camat Sinjai Timur, Kepala Desa Tongke-tongke Sirajuddin dan Koordinator Penyuluh perikanan. (adz)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Komunitas Literasi Gelar Anugerah Panrita Nusantara

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Founder Komunitas Literasi Sulsel, Sitti Dahlia Azis, mengatakan Anugerah Panrita Nusantara 2025 digelar sebagai bentuk...

Komisi IV DPRD Wajo : Temuan BPK 4 Puskesmas Harus Dikembalikan, Jika Tidak Berpotensi Masuk Ranah Hukum

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, Fery Surachmat, angkat bicara terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan...

Eksistensi SMDC: Perayaan Satu Dekade dan Semangat Silaturahmi Lewat Turnamen Domino Akhir Tahun 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sebanyak 64 pasang pemain domino di Kota Anging Mamiri tumpah ruah dalam gelaran bertajuk "Turnamen...

Hujan Mengguyur Makassar, Jiwa Juang Prajurit Infanteri Tak Goyah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - — Di bawah guyuran hujan deras, semangat juang prajurit Infanteri TNI AD tetap membara dalam...