“Saya sangat nyaman berada disini karena di Portina Sulsel itu dilatih kekompakan dan kebersamaan dengan seluruh atlet yang ada di sini, saya juga tetap bisa melestarikan permainan masa kecil saya,” jelas Rara tersenyum.
Senada dengan Rara, Reski Ayu pun merasakan hal yang sama dengan temannya yaitu Rara, bahkan berkat olahraga tradisional inilah Reski Ayu bisa bertanding hingga ke luar Sulawesi, hingga bisa bertemu dengan orang-orang penting, orang-orang baru, dan pergaulan yang baru.
Pelatih Portina Sulsel Zul Muhajir turut memberikan kesaksiannya selama melatih atlet Portina Sulsel, dirinya mengaku selama ini sarana dan prasarana belum memadai dibandingkan daerah-daerah lainnya di luar Sulsel.
“Alat-alat latihan yang selama ini kami gunakan belum memenuhi standar, nah kedepannya inilah yang akan kami benahi dulu di Portina Sulsel,” tukasnya.
Selanjutnya, atlet-atlet yang dibina ini kebanyakan dari mereka baru memulai dan baru tahu olahraga di Portina itu seperti apa.
“Memang mereka pernah memainkan olahraga tradisional ini waktu masa kanak-kanak, namun mereka belum memahami aturan-aturan olahraga ini,” jelasnya.
“Egrang, terompah panjang, asing-asing (hadang, red) dan lainnya sudah memiliki aturan baku yang telah dibuat oleh Kormi Pusat,” ujar Coach Zul.
Salah satu langkah yang ditempuh oleh Portina Sulsel untuk lebih memperkenalkan aturan-aturan dalam olahraga tradisional ini kepada atlet-atletnya adalah selain memperbanyak latihan, juga selalu mengajarkan terkait aturan-aturan permainan. Jadi balance antara latihan dan peraturan olahraga tradisional tersebut.
“Sebagai tim pelatih, saya senantiasa menganalisis terkait permainan dari daerah lainnya di luar Sulsel, misalnya dalam cabor Hadang, bagaimana permainan daerah lain, lalu coba kita terapkan pada atlet kami,” tambah Zul.
Saat ditanya oleh media ini terkait daerah yang kuat dalam olahraga tradisional ini, Zul mengatakan, sebagian pulau Jawa dan Bali, karena menurutnya mereka telah lebih dahulu memulai latihan dan kompetisinya.
“Saya banyak mendengar dari pelatih-pelatih lainnya, sebagian pulau Jawa dan Bali itu setiap bulannya mereka mengadakan kompetisi,” tandas Coach Portina Sulsel Zul Muhajir.(Hdr)