Sebagai pemerintah dari Kemendikbud dan Direktorat Jenderal Kebudayaan, karena berkaitan dengan kebudayaan. Kemudian bagaimana dengan anak-anak muda ini di seluruh daerah kita rekrut sekarang yang disebut sebagai pandu budaya. Mereka ini akan menggerakkan kebudayaan dengan potensi-potensi kemajuan kebudayaan yang ada di wilayahnya masing-masing dan kemudian pemuda-pemuda ini kita ajak berpikir bersama-sama.
”Dengan pakaian budaya kita ini mau kita apakan. Jadi anak-anak muda ini memang kita tempatkan sebagai subjek untuk memajukan kebudayaan mereka sendiri,” ujarnya.
“Mari kita dukung mereka. Jadi pemerintah itu intinya fasilitator untuk memfasilitasi dengan memberikan kemudahan bagaimana kemudian masyarakat mengekspresikan kebudayaannya, karena itu adalah salah satu program kita dan ada sarasehan dari masyarakat adat juga,” imbuhnya.
Memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 2023 di Toraja turut hadir ambil bagian masyarakat adat dari Kabupaten Gowa, Enrekang, Sinjai, Kajang Bulukumba, Mamasa Provinsi Sulawesi Barat, Maluku, Papua, Sulut dan Kalimantan. (pria)