PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Hari ketiga peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) dihadiri ribuan warga dan masyarakat adat dari berbagai Kabupaten di Sulawesi Selatan dan Barat, Rabu (9/8/2023) di Obyek Wisata Ke'te Kesu, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara. Selain itu hadir juga menyaksikan wisatawan mancanegara dan domestik.
Di puncak peringatan HIMAS 2023, turut hadir Dirjen Kementerian Kebudayaan, Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, para rektor perguruan tinggi, Sekjen AMAN, Kepala OPD Toraja Utara, tokoh adat dan masyarakat serta para peserta peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Nusantara se-Sulawesi Selatan dan Barat.
Dalam puncak acara masyarakat adat Nusantara menampilkan puluhan tarian dan permainan tradisonal antara lain yang dibawakan oleh anak sekolah adat dari Madandan dengan Tarian Bambu dan Tari Pareba Tua. Selain itu juga masyarakat adat dari Makassar juga menampilkan Gandrang Bulo, Passulling dari Toraja serta tarian dari Bugis yang menggunakan kostum ciri khas Baju Bodo.
Sementara dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga sebagai Kepala Kelompok Kerja Masyarakat Adat, Yulianus Limbeng di sela-sela kegiatan menyatakan, di kemendikbud itu pertama ada kegiatan sekolah yang kearifan lokal yang menempatkan masyarakat adat sebagai subjek, untuk program percepatan pemajuan kompetensi secara partisipatif.
Tema yang diangkat dalam memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Nusantara sangat relevan dan bagaimana pemuda kedepannya sebagai perubahan.
Sebagai pemerintah dari Kemendikbud dan Direktorat Jenderal Kebudayaan, karena berkaitan dengan kebudayaan. Kemudian bagaimana dengan anak-anak muda ini di seluruh daerah kita rekrut sekarang yang disebut sebagai pandu budaya. Mereka ini akan menggerakkan kebudayaan dengan potensi-potensi kemajuan kebudayaan yang ada di wilayahnya masing-masing dan kemudian pemuda-pemuda ini kita ajak berpikir bersama-sama.
''Dengan pakaian budaya kita ini mau kita apakan. Jadi anak-anak muda ini memang kita tempatkan sebagai subjek untuk memajukan kebudayaan mereka sendiri," ujarnya.
"Mari kita dukung mereka. Jadi pemerintah itu intinya fasilitator untuk memfasilitasi dengan memberikan kemudahan bagaimana kemudian masyarakat mengekspresikan kebudayaannya, karena itu adalah salah satu program kita dan ada sarasehan dari masyarakat adat juga," imbuhnya.
Memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 2023 di Toraja turut hadir ambil bagian masyarakat adat dari Kabupaten Gowa, Enrekang, Sinjai, Kajang Bulukumba, Mamasa Provinsi Sulawesi Barat, Maluku, Papua, Sulut dan Kalimantan. (pria)