Sang Buddha membabarkan Khotbah Pemutaran Roda Dhamma (Dhammacakkappavattana Sutta) berisi Empat Kebenaran Mulia kepada lima orang bhikkhu di Taman Rusa Isipatana. Yaitu tentang Dukkha, Asal Mula Dukkha, Akhir Dukkha dan Jalan Mengakhiri Dukkha. Empat Kebenaran Mulia merupakan hal mendasar yang harus dipahami dengan benar dan tekun oleh umat Buddha.
Dukkha adalah ketidakpuasan. Ada 3 aspek yang harus diketahui berkaitan bahwa dalam hidup ini ada penderitaan, yaitu mengenali/mengetahui, menerima, dan melepaskan. Secara teori mudah, tetapi dalam praktiknya membutuhkan perjuangan. Karenanya, ketika masih sehat, enerjik, dan banyak kesempatan, isilah hidup ini dengan melakukan banyak karya dan kebajikan. Kita boleh memiliki cita-cita dan harapan, tetapi tidak boleh melekat pada cita-cita dan harapan tersebut. Karena harapan itu tidak pasti. Orang akan kecewa karena terlalu banyak berharap.
Penyebab dukkha adalah nafsu keinginan (tanha). Keinginan yang terus menerus itulah yang membuat kita menderita. Karena sesungguhnya tidak ada penderitaan. Keinginanlah yang menjadi penyebab penderitaan. Dengan dapat mengurangi nafsu keinginan kita, maka disitulah timbul kebahagiaan.
“Untuk terbebas dari dukkha dalam hidup ini, seseorang harus mempraktikkan Jalan Mulia Berunsur Delapan sebagai jalan mengakhiri dukkha. Jalan Mulia Berunsur Delapan dikenal sebagai Jalan Tengah yang membawa pengetahuan, menumbuhkan kebijaksanaan, dan menuntun ke Nibbana,” pesan Bhikkhu yang merupakan Magister Sains Psikologi ini mengakhiri Hikmah Asadha. (*)