SD Negeri Kompleks Sambung Jawa Gelar Outing Class Di BPSKL Gowa

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, GOWA - Outing class adalah salah satu program belajar mengajar yang bertujuan memberi keterampilan dan keahlian dasar sebagai sarana untuk menumbuhkan jiwa kreativitas siswa. Kegiatan ini, tidak dilaksanakan di dalam kelas pada umumnya.

Hal ini juga yang dilakukan seluruh siswa/siswi Kelas IV B Andi Djemma, SD Negeri Kompleks Sambung Jawa, yaitu kegiatan Outing Class berupa penanaman murbei dan pembudidayaan ulat sutera di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Bili-Bili, Kabupaten Gowa, Rabu (04/10/2023) sekira pukul 09.00 Wita.

Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Muda BPSKL Wilayah Sulawesi Nurul Huda mengatakan, para siswa diajak untuk belajar di alam terbuka dengan mengenali cara penanaman murbei dan pembudidayaan ulat sutera.

"Oh iya, kegiatan ini sangat menarik dan penuh tantangan karena yang kami berikan pembelajaran itu adalah anak-anak SD alias usia dini, dan sebelumnya kami juga kedatangan tamu dari IKABA/ASKRINDO yang ingin mengetahui kegiatan persutraan alam ini," ucapnya.

PEH Muda ini pun berharap agar para siswa SD Negeri Kompleks Sambung Jawa mendapatkan informasi dan pembelajaran awal terkait budidaya ulat sutera dan penanaman tanaman murbei.

Tampak terpantau oleh media ini wanita berkacamata itu dengan sigap menjelaskan setiap materi baik itu teori hingga praktek di lapangan, bahkan ia tidak segan-segan ikut memegang tanah agar dirinya bisa mentransfer ilmunya kepada siswa/siswi.

Selanjutnya, wanita pemilik kulit bersih tersebut sangat ingin anak-anak nantinya setelah belajar tentang penanaman murbei dan pembudidayaan ulat sutera di BPSKL Wilayah Sulawesi ini agar dapat menginformasikan kepada masyarakat, yaitu Balai ini yang dulunya bernama Balai Persutraan Alam dan pada tahun 2016 masyarakat berfikir Balai Persutraan Alam sudah tidak ada lagi.

Baca juga :  Pelajari Smart City, Bupati Banggai Kunjungi War Room Pemkot Makassar

"Namun karena perubahan nomenklatur, akhirnya Balai Persutraan Alam berganti nama menjadi BPKSL Wilayah Sulawesi, namun hingga saat ini kami di tugasi oleh pemerintah untuk mengurusi tentang sutera alam," cetusnya.

Dia menyatakan sangat senang sekali karena mendapatkan kunjungan dari siswa/siswi sebagai agen-agen informasi tentang sutera alam.

"Jadi mereka bisa menginformasikan kepada masyarakat, yaitu di Bili-Bili itu ada sutera alam," beber Nurul Huda Yahya.

Semoga pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan dapat memperhatikan dan menginformasikan kepada sekolah-sekolah, yaitu BPSKL Bili-Bili ini mampu mengedukasi siswa/siswi terkait penanaman murbei dan pembudidayaan ulat sutera, pungkasnya.(And)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Jejak Dua Generasi Pejuang Makassar

Oleh Arjuna Asnan Amin Alumni Departemen Sejarah, FIB Universitas Hasanuddin Di Makassar, setiap nama jalan sesungguhnya menyimpan kisah. Ada sosok...

Kapolrestabes Medan Berikan Ultimatum Akan Tindaki ‘Panglong’ dan ‘Gudang Botot’ yang Terima Barang Hasil Curian

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak mengultimatum akan menidak tegas kepada 'Panglong' (tempat...

Ambrin BW Simbolon: Jadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Indonesia lahir dari semangat perbedaan yang disatukan lewat semangat Sumpah Pemuda yang diwariskan sampai sekarang....

Keluarga EMBAS Kembali Bersatu di Haul ke-40 M. Basir: Lelaki di Balik Logo Makassar dan Jiwa Pers Indonesia Timur

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Suasana haru dan khidmat menyelimuti kediaman Eka Oktavia Arifien Basir di Jalan Baji Rupa, Makassar,...