PWI Sulsel Kecam Tindakan Satpam RS Siloam, Abdul Manaf : Menghambat Kerja Wartawan Dapat Dipidana Penjara

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Menyikapi tindakan intimidasi dan pengancaman terkait penghapusan video liputan milik wartawan yang dilakukan petugas Satpam Rumah Sakit (RS) Siloam Makassar, pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Selatan (Sulsel) pun angkat bicara dan mengecam keras peristiwa dan perlakuan semena-mena tersebut.

Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel, Ir. Abdul Manaf Rahman dalam siaran persnya yang diterima media ini Sabtu (21/10/2023) mengemukakan, wartawan itu bertugas dilindungi undang-undang. Mereka bekerja hanya untuk kepentingan publik dan memberikan informasi ke publik. Kalaupun ada7 larangan peliputan di suatu area semestinya dibuatkan papan bicara pelarangan tersebut, baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan agar jelas.

”Tugas wartawan itu mengambil gambar atau foto untuk kepentingan publik. Instansi mestinya mengerti bahwa wartawan bekerja dilindungi undang-undang, jadi jangan dibatasi,” terang wartawan senior mantan Harian Pedoman Rakyat Makassar ini.

Wartawan juga kata Abdul Manaf, tidak akan ceroboh dalam mengambil suatu gambar atau video jika ada tulisan larangan di ruang publik tersebut, karena itu melanggar etika. Persoalan satpam rumah sakit yang seenaknya perintahkan dan mengancam untuk menghapus hasil liputan wartawan yang notabene adalah produk jurnalis, itu tidak etis dan bisa dikatakan pelanggaran terhadap UU No.40 Tahun 1999 tentang Kebebasan Pers.

”Satpam rumah sakit Siloam haus mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukannya sebab sudah melanggar ketentuan informasi publik. Oleh karena itu, siapapun tidak ada yang berhak menghapus hasil liputan video wartawanu apalagi dengan cara mengancam dan intimidasi, kecuali ada keterkaitan masalah keamanan dalam negeri atau keamanan nasional itu bisa,” tegasnya.

Lebih lanjut Abdul Manaf mengemukakan, sebagai Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel, dirinya menegaskan, wartawan bekerja sesuai dengan prosedur peliputan yang dilaksanakan, maka itu tidak melanggar etika, dan sah-sah saja melakukan liputan.

Baca juga :  Olah TKP Kebakaran Pasar Sentral, Tim Labfor Polri Dapatkan Pengawalan Polres Pelabuhan Makassar

“Sebaliknya seorang Satpam yang ditugaskan untuk menjaga keamanan rumah sakit harusnya dia membuat papan bicara di tempat tersebut (areal terbuka rumah sakit), jangan menyimpan papan bicara larangan itu di dalam ruangan. Kan bingung jadinya jika tanda larangan disimpan dalam ruangan,” ungkapnya.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Aliyah Mustika Ilham: UMKM dan Ekraf Penggerak Utama Perekonomian Daerah

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, baru-baru ini menghadiri pameran Ekonomi Kreatif dan...

Keadilan Datang, Ishak Hamsah Menang Lawan Polrestabes dan Kejaksaan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Penantian panjang lima tahun akhirnya berbuah manis bagi Ishak Hamsah, cucu dari Soeltan bin Soemang....

Calon Rektor Unhas Periode 2026-2030: Prof. Iqbal Djawad Siap Memimpin

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Prof. Ir. Muhammad Iqbal Djawad, (tautan tidak tersedia), Ph.D., resmi mendaftar sebagai bakal calon Rektor...

Koramil 1408-10/Panakkukang-Manggala Gelar Karya Bakti Penanaman Pohon Bersama Masyarakat

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Koramil 1408-10/Panakkukang-Manggala menggelar kegiatan Karya Bakti Penanaman Pohon bersama masyarakat di Jalan Moha Lasuloro, Kelurahan...