Maka, setelah perhitungan suara di tingkat Kecamatan Biringkanayya, saya pun meminta kepada saksi lainnya di TPS 040 itu untuk bersepakat untuk membuka kotak suara itu.
Setelah saya menjelaskan kronologis kejadiannya kepada saksi, Panwas, PPK, dan PPS yang ada di tempat perhitungan suara malam itu, akhirnya teman-teman bersepakat untuk membuka kotak suara itu.
“Kami lalu menghitung suara di kotak tersebut, dan hasilnya membuat semua orang kaget,” sebutnya.
Ia mencontohkan lagi, PAN misalnya, suara caleg itu 4 (empat), suara partai 1 (satu) hasilnya 5 (lima) tiba-tiba berubah jadi 18. Bukan cuma PAN, tapi di partai lain juga mengalami nasib yang sama dengan kami.
“PKB misalnya, yang tadinya suaranya cuma 2 (dua) bisa jadi puluhan, Demokrat, dan partai lainnya,” timpalnya.
Urai saksi PAN Biringkanayya itu lagi, ada caleg yang perolehan suaranya tinggi tiba-tiba terjun bebas alias langsung menurun.
Di C1 pleno itu sudah jelas, salah satu caleg perolehan suaranya 70. Namun ketika kotak suara dibuka kemudian kotak suara di buka lalu di baca satu per satu surat suara itu, langsung berubah yang tadinya 70 menjadi 9 (sembilan).
Semoga pemilu kali ini khususnya di TPS 040, dapat menjadi pelajaran bagi penyelenggara untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan bagi caleg-caleg. Ini kan sangat mencederai demokrasi kita. Apalagi sampai mencuri suaranya orang.
“Ini bukan penggelembungan, namun pencurian suara caleg lain dipindahkan ke caleg tertentu,” ucapnya dongkol.
“Pada saat perhitungan saya menyaksikan sendiri, ada salah satu caleg yaitu anak mantu Walikota Makassar yaitu dr Udin Shaputra Malik, suaranya yang tadinya di bawah menjadi naik, sedangkan caleg kami suaranya berkurang, diduga ditukar oleh Ketua KPPS TPS 40 Kelurahan Katimbang,” pungkasnya.(Hdr)