Nantinya, tim akan mengambil sampel makanan takjil untuk memastikan apakah ada bahan berbahaya atau tidak yang terkandung dalam Takjil buka puasa yang dijual oleh para pedagang dan dibawa ke Labkesda Sinjai untuk diuji.
“Jadi kita akan mengambil sampel makanan yang dijual untuk memastikan bahan yang digunakan tidak mengandung zat berbahaya,” katanya.
Ia mencontohkan, bahan berbahaya yang dilarang terkandung dalam makanan dan minuman karena berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi, seperti boraks, formalin dan pewarna rhodamine B yang dapat menimbulkan sel kanker pada manusia.
Emmy mengimbau kepada masyarakat agar selalu memperhatikan berbagai macam tips terkait dengan pembelian jajanan takjil selama bulan Ramadan, seperti tempat jualannya, jenis jualannya hingga ciri fisik jualannya. (AaN)