Dikatakan, melalui kegiatan ini, data ternak, unggas, dan hewan peliharaan lainnya diharapkan teridentifikasi secara lengkap pada wilayah lokus Program AIHSP yaitu Kecamatan Enrekang dan Kecamatan Maiwa.
“Semoga dengan pelaksanaan kegiatan ini, kita semua dapat membangun kesamaan pemahaman mengenai konsep dan strategi penanganan zoonosis dan penyakit infeksius baru. Karena masalah kesehatan, baik itu kesehatan manusia maupun hewan, merupakan permasalahan yang mendesak untuk ditangani,” jelasnya.
“Kita bisa belajar dari kasus COVID-19, yang muncul dari hewan dan memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan manusia,” tambahnya.
Ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dan berpotensi menyebabkan eskalasi penyakit, ini bisa berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.
Untuk itu, dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan atas kerjasama Program AIHSP dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang ini, dapat menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendorong terlaksananya deteksi dini dalam pencegahan dan pengendalian zoonosis serta penyakit infeksius baru baik dari hewan maupun manusianya.
Pj Bupati juga mengungkapkan apresiasi terhadap kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia melalui Program Australian Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dalam mendukung ketahanan kesehatan di Kabupaten Enrekang.
“Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat optimal dalam mendeteksi, mencegah, dan mengendalikan zoonosis dan penyakit infeksius baru lainnya di Kabupaten Enrekang, dengan dukungan RAD Kabupaten Enrekang yang saat ini sedang dalam proses pengkajian di bagian hukum,” tutupnya. (Syafar)