“Untuk tenaga guru, dengan program merdeka belajar, saya harap mereka memahami karakter siswa dan melakukan kolaborasi dengan mereka, karena setiap karakter siswa berbeda. Dengan pemahaman ini, proses belajar mengajar di sekolah SD maupun SMP dapat berjalan dengan baik,” pintanya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Enrekang, Dadang Sumarna, mengungkapkan ada 315 tenaga guru, 258 tenaga kesehatan, dan 16 teknisi, serta 2 CPNS Alumni STTD dari Kemenhub yang ditempatkan di Enrekang. Jadi, yang menerima SK PPPK Formasi 2023 sebanyak 589, ditambah 2 orang CPNS Dishub, sehingga total keseluruhan 591.
“Untuk penempatannya, dua orang CPNS dari alumni Sekolah Teknik Transportasi Darat (STTD) akan ditempatkan di Dinas Perhubungan. Sedangkan penempatan untuk PPPK, bagi tenaga kesehatan, tergantung di Puskesmas mana mereka mendaftar, maka otomatis mereka akan bertugas di situ. Untuk teknisi, penempatan dilakukan sesuai permintaan mereka. Sedangkan untuk guru, penempatan dilakukan melalui aplikasi Kemendikbud, sesuai dengan kebutuhan sekolah-sekolah kosong yang ada di Kabupaten Enrekang,” tutupnya.
Salah satu penerima SK, Ibu Jasnia Abbas (43), berprofesi sebagai guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Baraka selama kurang lebih 20 tahun sebagai tenaga honorer. “Perjuangannya yang lumayan panjang sebagai tenaga honorer,” katanya.
“Alhamdulillah saya merasa bangga, terutama bersyukur kepada orang tua saya yang saat ini hadir bersama saya. Ini karena perjuangan dan doa mereka, sehingga saya bisa berhasil,” ungkap Jasnia usai menerima SK. terutama bersyukur kepada orang tua saya yang saat ini hadir bersama saya. Ini karena perjuangan dan doa mereka, sehingga saya bisa berhasil,” ungkap Jasnia usai menerima SK. (syafar)