“Pesan-pesan Waisak menekankan praktik keseharian dalam kehidupan keluarga, keagamaan, dan kebangsaan agar tercipta keamanan, kedamaian, dan persatuan. Karenanya, mari kita jaga kerukunan dan hubungan baik sesama warga bangsa. Menjaga dan merawat keberagaman adalah kontribusi kita semua bagi bangsa dan negara Indonesia,” kata Kakanwil.
Sementara itu, sambutan tertulis Penjabat Walikota Parepare dibacakan Kepala Kesbangpol mengatakan, kegiatan Waisak tidak hanya menjadi refleksi bagi umat Buddha. Akan tetapi juga menjadi renungan nilai-nilai kebajikan, cinta kasih dan kedamaian yang diajarkan oleh Buddha tanpa memandang latar belakang.
“Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita sangat membutuhkan persatuan dalam keberagaman yang dilandasi semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Parepare sebagai kota multikultural, masyarakatnya dapat hidup damai, aman dan sejahtera. Karena kontribusi berbagai kelompok masyarakat dengan beragam latar belakang budaya dan agama. Ini adalah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Mari kita jaga kekayaan ini dengan mengamalkan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Pj. Walikota Parepare.
Beragam acara ditampilkan pada Dharmasanti Waisak se-Sulselbar. Berupa, tarian penjemputan Paduppa, tarian penyambutan tamu Latu Salima, pembacaan Kitab Suci Dhammapada, nyanyian solo diiringi grup angklung, tarian Gendhis Prau Layar, tarian Wonderland, tarian Richie Ren, tarian Dreamers, tarian Gambhyong Mari Kangen, tarian klasik modern, dan dolanan tradisional.
Puncak acara berupa penyerahan pataka dari Ketua Panitia kepada STI yang diwakili YM. Bhikkhu Cittagutto Mahathera. Selanjutnya patakan diteruskan kepada perwakilan pengurus Vihara Bukit Naga Mamuju Charlie Wijaya sebagai tuan rumah Dharmasanti Waisak se-Sulselbar Tahun 2569BE / 2025M mendatang.
Dharmasanti Waisak se-Sulselbar bertujuan menumbuhkan dan mendorong semangat kebersamaan dalam lingkup Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) se-Sulselbar. Merupakan kegiatan tahunan dalam rangka peringatan Hari Trisuci Waisak dimana puncak perayaannya diadakan secara bergiliran di 4 kota, yaitu Parepare, Mamuju, Bone dan Makassar.
Tahun ini, Dharmasanti Waisak se-Sulselbar dilaksanakan oleh Sangha Theravada Indonesia (STI), Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Wanita Theravada Indonesia (Wandani), Pemuda Theravada Indonesia (Patria), dan Vihara Buddha Dharma Parepare bertindak selaku tuan rumah.
Pelaksanaan Dharmasanti Waisak ini didukung pula oleh berbagai vihara dan organisasi buddhis binaan STI. Yaitu Vihara Sasanadipa Makassar, Vihara Jinaraja Sasana Makassar, Keluarga Buddhis Brahmavihara (KBBV) Makassar, Pemuda Buddhis Buddha Sasana (PBBS) Xian Ma Makassar, Vihara Dharma Palakka Bone, dan Vihara Bukit Naga Mamuju. (mi_dhata)