Potensi Rp240 Triliun, Maysir Yulanwar akan Bangun BUMD Turatea Limestone

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

JALAN DESA GAYA EROPA
Di negara-negara Eropa, batu gamping sering dijadikan bahan membuat jalanan. Sering disebut cobblestone; batu bulat yang terbuat dari batu alami yang kuat. Di Jeneponto batu gamping melimpah, pemakaian cobblestone untuk jalan-jalan di desa sangat bisa dilakukan.

Cobblestone berbeda dengan paving block yang dibuat oleh manusia (campuran semen, pasir, air dan agregat). Cobblestone dengan berbagai ukuran banyak digunakan di kota-kota besar Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan negara Eropa lainnya.

Mengapa Cobblestone banyak digunakan? Selain lebih kuat dari aspal, air hujan dapat meresap untuk menyimpan air tanah. Cobblestone (stone paving) juga bernilai estetik, otentik dan sangat menarik. Kokoh, tidak mudah rusak oleh perubahan cuaca (dingin, air, dan panas) juga tekanan; sehingga usianya bisa bertahan hingga ratusan tahun.

Sebagai urat nadi perekonomian, jalan di Jeneponto, khususnya jalan di setiap ibukota kecamatan dan jalan-jalan penghubung antar desa dan dusun di pelosok sudah harus bagus, kokoh dan mulus, lengkap dengan trotoar yang rapi dan cantik. Desa atau dusun di Jeneponto dengan model jalanan gaya Eropa, kenapa tidak?

Olehnya itu calon bupati Jeneponto Maysir Yulanwar dalam program kerjanya di sektor pertambangan akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah yang (sementara) diberinya nama TURATEA LIMESTONE. Badan usaha ini khusus menangani dan mengelola hasil tambang Batu Gamping (Limestone) untuk perbaikan dan pembuatan jalanan baru, pembangunan infrastruktur (bangunan dan jembatan) dan hasil olahan lainnya.

Tujuan BUMD ini tentu saja untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan penyediaan pelayanan masyarakat secara maksimal. Selain itu BUMD ini hadir untuk mencegah terjadinya penambangan liar dan meminimalisir dampak negatif yang bisa terjadi. Khusus pencegahan dampak negatif, BUMD TURATEA LIMESTONE akan menggunakan konsep ekonomi sirkular: prinsip pengurangan limbah dan polusi, menjaga produk dan material terpakai selama mungkin, dan meregenerasi sistem alam.

Baca juga :  Mantan Kepala BPKD Takalar Divonis 1Tahun Penjara dalam Perkara Korupsi Tambang Pasir Laut

“Jeneponto daerah kaya, sangat tidak pantas tertinggal apalagi berstatus termiskin. Mohon dukungannya,” seru Maysir optimis. [ab]

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Desa Cendana Hitam Timur Gelar Musdesus Bahas Persetujuan Dukungan Pengembalian Pinjaman KDMP

PEDOMANRAKYAT, TOMONI TIMUR - Desa Cendana Hitam Timur, Kecamatan Tomoni Timur, menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) terkait persetujuan...

Aksi Preventif PLN: 16 Pohon Berisiko Dipangkas di Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dalam upaya menjaga keselamatan masyarakat serta meningkatkan keandalan pasokan listrik, PLN ULP Sinjai bersama mitra...

Kejati Sulsel Bongkar Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan melakukan penggeledahan di tiga lokasi berbeda pada Kamis (20/11/2025) terkait penyidikan...

UMKM Olahan Ikan Didorong Berperan dalam Upaya Cegah Stunting di Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dalam rangka memeriahkan Hari Ikan Nasional yang jatuh pada 25 November 2025, Dinas Perikanan Kabupaten...